SANCAnews – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto didesak
dicopot dari jabatannya. Sebab desakan pencopotan karena dinilai tidak fokus
pada kemiliteran menyusul adanya dua peristiwa tragis yang menimpa TNI.
Dua peristiwa tragis itu antara lain: tenggelamnya KRI
Nanggala 402 dan juga gugurnya Kepala BIN Daerah Papua akibat ditembak kelompok
kriminal bersenjata saat melintasi Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.
Dalam pantauan politikus PAN Ahmad Yohan, Panglima TNI lebih
banyak mengurusi ormas ketimbang profesional di bidang militer, yang
mengakibatkan korban jiwa dari aparat TNI.
“Panglima TNI yang lebih sering urusin Ormas ketimbang fokus
ke profesional kemiliteran. Penertiban Ormas itu tugas Polri. Terkecuali Polri
tidak mampu. Kalau Menhan dan Panglima TNI malfunction, untuk apa
dipertahankan. Mundur saja kalau begitu,” tegas Yohan kepada Kantor Berita
Politik RMOL, Selasa (27/4).
Selain itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga tidak
melakukan tugas dan fungsinya sebagai menteri yang menjaga pertahanan negara.
Bahkan Yohan menilai Ketua Umum Partai Gerindra itu dinilai
tidak memiliki wawasan politik dan ekonomi kemaritiman yang baik.
"Sebagai negara archipelago, maka sumber daya ekonomi
kita adalah sektor maritim. Ini yang harus dijaga mati-matian dengan sistem dan
infrastruktur militer yang mumpuni,” ujarnya.
"Makanya, wawasan politik ekonomi kemaritiman menteri
juga jangan ecek-ecek dong. Ketahanan pangan itu sudah ada kementerian
teknisnya,” tandasnya. []