SANCAnews – Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri diminta keras kepada Presiden Joko Widodo karena
dinilai telah memalukan pendiri bangsa, Soekarno.
Permintaan itu sebagaimana disampaiakan analis sosial politik
Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun saat berbincang dengan Kantor
Berita Politik RMOL, Jumat (16/4).
Memalukan Soekarno yang dimaksud Ubedilah Badrun adalah tata
cara Jokowi yang mengelola negara dengan utang ugal-ugalan.
"Itu selain membuat negara masuk perangkap utang (debt
trap) juga membuat negara kehilangan kedaulatannya," ujarnya.
Menurut Ubedilah, utang yang ugal-ugalan itu akan menimbulkan
bahaya dan menjadi warisan bagi para generasi bangsa mendatang.
"Jika rezim ini terus mengelola negara dengan cara
seperti ini, maka kemungkinan besar jeratan ini akan terjadi hingga 100 tahun
ke depan. Bangsa yang tidak memiliki kedaulatan ekonomi," tuturnya.
Atas alasan itu, Ubedilah menilai rezim Jokowi sudah memalukan
Soekarno. Sebab, Jokowi kerap mempertontonkan jargon-jargon ideologi politik
ekonomi Soekarno, tetapi tidak mampu menjalankan pemikiran Soekarno.
"Saya kira Megawati sebagai pemimpin partai berkuasa
mestinya melakukan langkah keras kepada Jokowi yang petugas partai itu,”
tegasnya.
“Jika Megawati tidak melakukan langkah keras itu, maka maaf
kesimpulannya realitas itu membenarkan analisis bahwa Megawati bukan anak
ideologisnya Soekarno. Gagasan Soekarno hanya dipakai untuk jualan suara saat
kampanye pemilu saja," demikian Ubedilah. []