SANCAnews – Pidato Presiden Joko Widodo dalam acara ASEAN
Leaders' Meeting memang menggelegar. Khususnya saat Jokowi meminta agar
pemimpin junta militer Myanmar, Min Aung Hlaing menghentikan penggunaan
kekerasan, memulai dialog yang inklusif, pembentukan special envoy ASEAN,
pembukaan akses bantuan kemanusiaan, dan melepaskan tahanan politik.
Namun demikian, permintaan Jokowi agar Myanmar membebaskan
tahanan politik dirasa menggelitik bagi Partai Demokrat.
“Hehehe,” tulis kader Demokrat, Cipta Panca Laksana dalam
akun Twitter pribadinya, Sabtu (24/4). Seolah dia tengah menertawakan artikel
yang memberitakan Jokowi meminta Myanmar melepaskan tahanan politik.
Senada itu, Kepala Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai
Demokrat Andi Arief justru tampak terheran dengan pernyataan Jokowi tersebut.
Dia pun mempertanyakan kembali mengenai niat Jokowi membebaskan tahanan
politik. “Bebaskan tapol?” tanya Andi Arief.
Andi Arief memang tengah konsen dengan perkara yang melilit
dua aktivis senior Syahganda Nainggolan dan Jumhur Hidayat yang didakwa
menyebarkan informasi bohong. Di mana Andi Arief mempertanyakan tuntutan Jaksa
agar Syahganda dipenjara 6 tahun.
Selain itu, Andi Arief juga menyoroti kasus yang menimpa
Habib Rizieq Shihab. Pasalnya, Habib Rizieq merupakan satu-satunya tokoh yang
diperkarakan karena protokol kesehatan dan dijerat UU Kekarantinaan.
Menurutnya, kasus-kasus tersebut bertujuan untuk mematikan perlawanan kelompok
kritik. []