SANCAnews – Polri diharapkan untuk segera menjelaskan alasan
secara jelas atas penangkapan mantan Sekretaris Umum FPI yang juga pengacara
Habib Rizieq Shihab (HRS), Munarman agar tidak muncul persepsi liar.
Pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful
Anam menilai, penangkapan Munarman dianggap tidak mudah untuk tidak dihubungkan
dengan politik.
"Penangkapan Munarman tentu tidak mudah untuk tidak
dapat dihubungkan dengan politik. Karena saya kira belum jelas tentang
keterlibatannya dalam dugaan jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah
(JAD)," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (27/4).
Saiful pun merasa heran karena Munarman baru ditangkap jika
dikaitkan dugaan keterlibatan baiat di UIN Makassar, Sulawesi Selatan.
"Mengapa baru diungkap sekarang? Kenapa tidak dari dulu
ditangkap? Apa ada keinginan agar Munarman berlebaran di penjara bersama Habib
Rizieq? Saya kira Polri harus menjelaskan hal tersebut agar tidak timbul isu
liar tentang penangkapan Munarman," kata Saiful.
Karena menurut Saiful, jika Polri tidak segera menjelaskan
secara jelas dugaan yang dilakukan Munarman kepada publik, maka akan muncul
anggapan liar karena Munarman dikenal vokal membela kepentingan HRS.
"Saya kira jangan sampai timbul anggapan publik bahwa
kekuasaan sengaja menghabisi geng HRS satu persatu," pungkas Saiful. (*)