SANCAnews – Pemerintah didesak untuk membentuk Tim Independen
Pencari Fakta Tenggelamnya Kapal Republik Indonesia (KRI) Nanggala 402 di Perairan Bali, pada Rabu (21/4) lalu.
Desakan itu disampaikan langsung Anggota Komisi II DPR RI
fraksi PKS Nasir Djamil saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL,
Senin (26/4).
"Pembentukan tim ini penting agar negara tidak hanya
mengucapkan belasungkawa dan mengusulkan kenaikan pangkat satu tingkat kepada
mereka yang gugur, melainkan sebagai bentuk tanggungjawab negara kepada rakyat
Indonesia," tegas Nasir Djamil.
Sebab, kata Politikus Senior PKS ini, berbagai informasi
bernada spekulasi kini bermunculan di media sosial.
Informasi-informasi yang berseliweran tersebut tentu sangat
menganggu pikiran masyarakat Indonesia terutama keluarga korban KRI.
"Apalagi disebut-sebut bahwa ada sabotase dari negara
tertentu terhadap KRI Nanggala 402 karena alasan berebut pengaruh," ucap
Nasir Djamil yang juga mengunjungi kediaman orang tua salah satu korban Letkol
Laut Irfan Suri, Hasan Yacob.
Nasir Djamil berharap Tim Pencari Fakta tersebut bisa mencari
dan menemukan kebenaran dibalik peristiwa tersebut. Termasuk soal apakah memang
kapal selam itu sudah tidak laik lagi untuk dioperasionalkan, mengingat usianya
yang sudah 40 tahun.
"Kalau Presiden benar-benar berduka mari kita hormati 53
prajurit TNI AL terbaik bangsa, itu dengan mencari dan menemukan jawaban apa
penyebab tenggelamnya kapal selam nanggala 402," kata dia.
"Sebagai makhluk Tuhan kita harus menerima kenyataan
ini. Tapi sebagai anggota parlemen, saya berkewajiban mengingatkan dan mendesak
pemerintah segera membentuk tim pencari fakta independen agar negeri ini
benar-benar berdaulat di lautnya sendiri," demikian Nasir Djamil. []