SANCAnews – Bareskrim
Polri mengklaim pihaknya masih menelusuri asal-usul senjata api yang diduga
digunakan oleh enam Laskar FPI saat terlibat bentrokan dengan anggota Polda
Metro Jaya di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek. Hingga kekinian, asal-usul daripada
senjata api yang diklaim digunakan oleh enam Laskar FPI yang tewas tertembak
itu masih misterius.
"Soal asal-usul senpi masih ditelusuri," kata Kabag
Penum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan di Mabes Polri,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (20/4/2021)
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sebelumnya
sempat mempertanyakan tindak lanjut rekomendasi yang diberikannya kepada
Bareskrim Polri terkait hasil investigasi kasus kematian enam Laskar FPI.
Salah satu yang dipertanyakan, yakni tindaklanjut
penyelidikan terkait asal-usul senjata api yang dituding oleh penyidik
digunakan oleh Laskar FPI. Senjata api itu sempat dituding digunakan oleh
Laskar FPI hingga mereka tewas ditembak saat terlibat bentrokan dengan anggota
Polda Metro Jaya.
"Ada beberapa rekomendasi yang sepertinya belum
dilaksanakan secara maksimal. Misalkan soal senjata api,” kata Wakil Ketua
Komnas HAM Choirul Anam saat dihubungi Suara.com, Jumat (16/4) lalu.
Anam menilai, asal-usul senjata api itu penting untuk
diungkapkan agar kasus tersebut semakin terang benderang. Apalagi, Kepemilikan
senjata api itu sempat disangkal oleh beberapa petinggi FPI.
“Pentingnya senjata api di ungkap agar dapat mengungkap
kebenaran terhadap peristiwa yang terjadi,” ujar Anam. []