SANCAnews – Setelah menjadi perbincangan hangat hingga
memunculkan kecaman luas, akhirnya PT Pelni kembali meralat keputusannya untuk
tetap menggelar kajian ramadan.
Sebelumnya, PT Pelni mengumumkan pembatalan acara kajian
ramadan setelah Komisaris Independen PT Pelni (Persero) Kristia Budiyarto atau
Kang Dede mengumumkannya di sosial media.
Kang Dede pun kemudian menjadi sorotan publik setelah
tindakannya membatalkan rencana kegiatan ceramah keagamaan di bulan ramadan di
lingkungan PT Pelni (persero).
Beberapa pengisi kajian dalam ceramah yang sebelumnya
dijadwalkan itu di antaranya, Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI)
KH M Cholil Nafis, Ustaz Firanda, Ustaz Syafiq Rizas Basamalah, Ustaz Rizal
Yuliar.
Ia mendapatkan kecaman dari banyak pihak, termasuk sejumlah
tokoh politik dan tokoh agama.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahkan bereaksi keras terkait
penghentikan rencana kajian ramadan termasuk tudingan radikalisme kepada
sejumlah ulama.'
PT Pelni secara resmi telah mengeluarkan permohonan maaf
lewat rilis media saat masalah ini ramai dibicarakan.
Sementara itu, Kang Dede dalam akun Twitternya mengunggah
pertemuan dengan KH M Cholil Nafis.
Kang Dede menyatakan, kedatangannya adalah untuk meminta maaf
atas kehebohan yang terjadi.
"Alhamdulillah saya hari ini dapat silaturrahmi dengan
Kyai @cholilnafis
untuk tabayyun dan minta maaf terkait 'kegaduhan' yang sempat
muncul kemarin," tulis Kang Dede di akun twitternya, Minggu (11/4/2021).
Dalam kesempatan tersebut, Kang Dede menegaskan bahwa kajian
ramadan di Pelni tidak jadi dibatalkan alias tetap berjalan.
Meski demikian, ia tidak merinci apakah akan mengganti
penceramah yang sebelumnya dituding menganut paham radikalisme.
"Saya jelaskan kajian dan dakwah di @pelni162 tetap
berjalan dan meminta kesediaan Yai Cholil selaku Ketua Bidang Dakwah MUI
membimbingnya," ungkapnya. []