SANCAnews – Terjadi ledakan bom mobil pada Rabu (21/4) malam
waktu setempat di area parkir Hotel Serena, sebuah hotel mewah di kota Quetta, Pakistan
barat daya. Sebelas orang dilaporkan tewas dan 11 lainnya mengalami luka-luka
dalam peristiwa teror tersebut.
Menteri Dalam Negeri Pakistan, Sheikh Rashid Ahmad, mengatakan
bahwa saat kejadian Duta Besar China untuk Pakistan, Nong Rong dilaporkan
sedang menginap di hotel itu, beruntung saat bom meledak dia sedang tidak ada
di sana.
Menteri Dalam Negeri Provinsi Ziaullah Lango mengatakan
utusan itu baik-baik saja. Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab atas
pemboman itu.
"Itu adalah serangan bunuh diri di mana pembom bunuh
diri kami menggunakan mobilnya yang berisi bahan peledak di hotel," kata
seorang juru bicara kelompok militan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) menulis
dalam pesan teks kepada seorang wartawan Reuters, seperti dikutip dari AFP,
Kamis (22/4).
Hotel yang memiliki keamanan ketat ini terletak di sebelah
Konsulat Iran dan gedung parlemen provinsi.
Quetta adalah ibu kota provinsi Balochistan barat daya yang
kaya mineral yang berbatasan dengan Iran dan Afghanistan , yang telah lama
menjadi tempat pemberontakan tingkat rendah oleh kaum nasionalis lokal, yang
menginginkan lebih banyak bagian dalam sumber daya regional.
Provinsi ini adalah rumah bagi pelabuhan laut dalam Gwadar
yang baru diperluas yang merupakan kunci dari investasi 65 miliar dolar AS yang
direncanakan di koridor ekonomi Belt and Road Initiative China.
Tidak jelas apakah utusan atau anggota delegasinya menjadi
sasaran serangan itu, tetapi warga negara China dan kepentingan mereka di
wilayah tersebut sebelumnya telah diserang oleh militan Taliban dan pemberontak
nasionalis. []