SANCAnews – Usai tragedi bom bunuh diri di Katedral Makassar
terjadi, video pernyataan Presiden Republik Indonesia (RI) ke 4 Kyai Haji Abdurrahman
Wahid atau Gus Dur beredar kembali.
Gus Dur kala itu memberikan pernyataan kontroversi soal bom yang dulu pernah terjadi. Pasalnya, Gus Dur menuding bahwa bukti yang ada bom-bom tersebut malah mirip dengan yang dimiliki Polisi.
Malah Gus Dur juga menyebut bahwa pelakunya bisa saja aparat
itu sendiri, karena semua ini ada dalangnya.
Bahkan kata Gus Dur pelakunya belum tentu yang selama ini
dituduh sebagai pelaku, yang pasti mereka adalah kelompok fundamentalis.
"Ya, Siapa yang tahu bahwa semua ini ada dalangnya, bisa
saja pelakunya justru aparat kami sendiri, bukan yang selama ini dianggap
sebagai pelakunya, yaitu dari kelompok fundamentalis," ungkap Gus Dur
seperti dikutip dari video unggahan akun @FKadrun pada Senin, 29 Maret 2021.
"Kita tidak bisa mengetahui kebenarannya, itulah
masalahnya," kata Gus Dur.
"Tapi Jamaah Islamiyah juga dituduh terlibat," kata
Jurnalis pada Gus Dur.
Gus Dur pun menjawab: "Ya Saya tahu, tapi tidak ada
bukti, bukti yang ada malahan bom itu mirip dengan kepunyaan Polisi,".
"Itu masalahnya. Setiap bom yang ada sampai saat ini
selalu milik pemerintah," kata Gus Dur menegaskan.
Selanjutnya, Jurnalis itu pun menanyakan soal Amrozi. Gus Dur menjawab: "Amrozi menyulut bom pertama, itulah selalu masalahnya, tapi tidak berarti ia terlibat. Tidak, tidak, tidak".
Jurnalis pun bertanya lagi pada Gus Dur: "Jadi Anda
yakin bahwa para pengebom tidak tahu bahwa ada bom kedua?,".
"Ya, betul," jawab Gus Dur.
Lalu jurnalis tersebut langsung bertanya lagi: "Siapa
yang merencanakan bom kedua?,".
"Bisa jadi itu Polisi, atau Tentara, Saya tidak
tahu," tandas Gus Dur sambil tertawa. ***
source: mantrasukabumi