SANCAnews – Puluhan massa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat
Anti Diskriminasi Hukum (Geram) melakukan aksi menuntut pembebasan Habib Rizieq
Shihab. Aksi berlangsung di depan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung, Selasa
(23/3).
Koordinator Lapangan, Riyan Ahmad mengatakan, aksi ini adalah
bentuk protes atas apa yang dialami Habib Rizieq Shihab. Menurutnya terjadi
kezaliman yang diterima Habib Rizieq Shihab.
"Kerumunan tidak hanya terjadi saat Habib Rizieq di
Petamburan, tapi pemimpin kita juga terjadi kerumunan saat di NTT. Tetapi kita
lihat dengan nyata tidak ada satupun yang diproses. Satu-satunya yang diproses
hanya kepada Habib Rizieq Shihab dan kawan-kawan lainnya," kata Riyan
Ahmad, dikutip Kantor Berita RMOLLampung.
Setelah dilakukan audiensi, lanjut Riyan Ahmad, Kejaksaan
Tinggi Lampung berjanji akan meneruskan pernyataan sikap mereka ke Jakarta.
"Kita masih akan terus berjuang secara konstitusional dalam
ketidakadilan dan kezaliman hingga Habib Rizieq Shihab dibebaskan,"
ujarnya.
Berikut ini penyataan sikap Geram yang disampaikan kepada
Kejati Lampung:
1. Pihak aparat hukum wajib menghargai sepenuhnya hak-hak
imam besar Habib Rizieq Shihab dan kawan-kawan sebagai terdakwa tanpa adanya
diskriminasi hukum serta wajib memperlakukan imam besar Habib Rizieq Shihab dan
kawan-kawan secara terhormat.
2. Setop penghinaan dan kriminalisasi ulama dan tokoh oposisi
lainnya.
3. Meminta pihak kejaksaan membatalkan dakwaan terhadap imam
besar Habib Rizieq Shihab dan kawan-kawan karena telah terjadi diskriminasi
hukum.
4. Meminta kepada hakim untuk membuat keputusan pembatalan
kasus yang saat ini sedang dikenakan kepada Habib Rizieq Shihab dan kawan-kawan
dikarenakan tidak dipenuhinya hak-hak mereka sebagai terdakwa.
5. Kami terus menuntut diusutnya secara tuntas dan terbuka
eksekutor dan aktor intelektual di balik gugurnya 6 syuhada pemuda Islam
pengawal Habib Rizieq Shihab.
6. Kami tidak akan pernah mundur selangkahpun dan tetap
berjuang menegakkan keadilan dan melawan kezaliman demi keselamatan agama,
bangsa, dan negara dari arogansi kekuasaan yang dipertontonkan oleh pihak
penguasa.
7. Kami juga menyerukan kepada tokoh dan umat Islam untuk
bersatu dan berjuang sesuai dengan konstitusi yang ada dan jangan terpengaruh
dengan pihak-pihak manapun yang berupaya mengadu domba dan melemahkan
perjuangan umat dengan cara intimidasi serta pemberian dalam bentuk materi.
8. Kami mengajak umat Islam untuk meningkatkan iman dan takwa
dengan cara bertaubat, memperbanyak zikir dan berdoa agar Allah memberikan
kemenangan kepada kita dan menghancurkan musuh-musuh agama, bangsa, dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.