SANCAnews – Rocky Gerung mencium keanehan peristiwa ledakan
bom Gereja Makassar. Ledakan bom gereja Makassar bertepatan dengan sidang Habib
Rizieq Shihab dan setelah Moeldoko singgung soal terorisme.
Hanya saja, Rocky Gerung memandang kekerasan sebagai tindakan
yang tidak berguna bagi agama, kemanusiaan, juga demokrasi.
"Masyarakat selalu memiliki fantasi bahwa setiap ada
upaya untuk membongkar kejahatan selalu timbul kejahatan baru,” ujar Rocky
Gerung dalam kanal Youtubenya.
Rocky Gerung menilai ada orang atau kelompok tertentu yang
memang berniat untuk menciptakan kekerasan demi memaksakan kepentingan politik.
”Publik lebih cerdas melihat lapisan di belakangnya. Kenapa
pas hari Minggu? Kenapa pas sidang Habib Rizieq? Kenapa juga setelah Moeldoko
menyampaikan pernyataan soal terorisme? Mahfud MD sebulan lalu sudah
menyampaikan perlunya stabilitas,” kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung menilai aksi bom gereja Makassar sebenarnya
sudah ada tanda-tandanya. Sehingga harusnya bisa dicegah.
"Kan artinya kekuasaan tahu itu. Kalau sudah tahu,
kenapa tidak dicegah? Bukan setelah terjadi lalu sibuk mencari
keterangan," kata dia.
”Bagi kita yang berupaya melihat bangsa ini bertumbuh justru
mencurigai dan kecurigaan itu sah. Karena ada kait mengkait sehingga akhirnya
terbaca, mozaik itu mulai tersambung. Ini yang berbahaya sebenarnya,"
lanjutnya.
Kata dia lagi, sangat bahaya jika publik tidak percaya lagi
soal peristiwa kekerasan di Makassar dan menganggapnya sebagai rekayasa semata.
Maka seluruh keterangan pemerintah akhirnya tak lagi bisa menenangkan
masyarakat.
"Ada semacam pancing memancing untuk menutupi isu yang
sedang berlangsung hari-hari ini, misalnya soal Habib Rizieq. Ada upaya untuk
membenturkan kembali soal agama," paparnya.
"Dengan peralatan negara yang lengkap mulai informasi,
intelijen, kenapa tidak dilakukan pencegahan? Itu sebenarnya yang menjadi tanda
tanya besar publik," pungkas Rocky Gerung. (*)