SANCAnews –
PKS menunggu langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai Kepala Kantor Staf
Kepresidenan (KSP) Moeldoko terlibat acara yang diklaim Kongres Luar Biasa
(KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumut. PKS menilai aksi Moeldoko bisa
ditafsirkan disetujui oleh Jokowi.
"Aksi
Pak Moeldoko sangat khawatir ditafsirkan diketahui dan disetujui oleh Pak
Jokowi, karena beliau aktif sebagai Kepala Staf Kepresidenan, karena itu
gonjang-ganjing Demokrat, sebetulnya sangat-sangat buruk bagi Pak Jokowi,"
kata Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, saat dihubungi, Senin (8/3/2021).
Mardani
mengatakan masyarakat saat ini tengah menunggu langkah Presiden Jokowi
menyikapi tindakan Moeldoko yang terlibat KLB Partai Demokrat. Menurtunya,
diamnya Jokowi bisa berarti setuju dengan aksi Moeldoko.
"Publik
sekarang menunggu langkah Pak Jokowi, diamnya Pak Jokowi bermakna setuju dengan
aksi Pak Moeldoko, karena itu Pak Jokowi ditunggu aksinya segera, nyuwun sewu
Pak Jokowi ini jadi preseden buruk dan warisan buruk bagi kepemimpinan Pak
Jokowi, ke depannya akan dibaca seluruh anak bangsa," ucapnya.
Lebih
lanjut, Mardani menilai kisruh Partai Demokrat merupakan musibah bagi demokrasi
di Indonesia. Dia berpandangan elemen kekuasaan, terlebih figur aktif dalam
pemerintahan yang ikut campur dalam persoalan partai menjadi preseden buruk
bagi kesehatan partai politik di Indonesia.
"Kisruh
Partai Demokrat adalah musibah bagi demokrasi, demokrasi hanya akan sehat
ketika partai politiknya sehat. Bahwa ada perpecahan dan faksi dalam partai
politik sesuatu yang niscaya, tetapi ada elemen kekuasaan apa lagi figur masih
aktif masuk campur dari luar maka ini akan menjadi preseden yang sangat buruk
bagi kesehatan partai politik di Indonesia dan otomatis kesehatan demokrasi di
Indonesia," ujarnya.