SANCAnews –
ZA diduga menggenggam airgun (kemungkinan merk crossline) saat nekat menyusup
dan menyerang Mabes Polri seorang diri pada Rabu sore (31/3/3021).
“Itu airgun
bukan airsoftgun apalagi senjata api atau senjata api rakitan. Nanti dijelaskan
oleh Pak Kapolri,” kata salah seorang sumber pada Beritasatu.com, Rabu
(31/3/2021).
Airgun
mengggunakan nitrogen sebagai pendorongnya dan peluru kecil (semacam gotri).
Bisa membahayakan tetapi tidak mematikan meski tergantung jarak tembak dan
bagian yang ditembak.
Seperti
diberitakan dari data yang ada, ZA adalah anak ketiga pasangan MA dan S. Dia
tercatat lahir di Jakarta pada 1995 dan beralamat di Ciracas, Jakarta Timur.
ZA berstatus
pelajar/mahasiswa dan belum menikah. Ayahnya buruh harian dan ibunya tukang
jahit.
Namun belum
jelas apakah ia berafilisi dengan kelompok teroris tertentu atau hanya sekadar
lonewolf.
ZA ditembak
mati di halaman depan Gedung Utama Mabes Polri (gedung sisi Barat) atau hanya
100 meter dari ruang Kapolri Rabu (31/3/3021) sore. (*)