SANCAnews – Pemerintah resmi melarang mudik Lebaran Idul
Fitri 1442 H mulai 6-17 Mei 2021. Namun rencananya turis asing akan boleh masuk
ke Indonesia, terutama Bali.
Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menilai kebijakan
apapun yang terkait dengan Covid-19 ini perlu scientific evidence atau bukti
ilmiah.
Menurutnya, memperbolehkan turis asing masuk sah-sah saja
tetapi data yang disampaikan Satgas Covid-19 juga harus akurat.
“Contohnya kasus All England kemarin di mana kontrol Covid-19
Indonesia tidak dipercaya. Jadi standar yang kita pakai diragukan oleh banyak
Negara,” jelasnya, Jumat (26/3/2021).
“Boleh saja dibuka (turis asing) tapi Eropa juga sekarang
sedang lockdown, siapa yang akan masuk? Itu saja,” kata Agus lagi.
Kendati demikian Agus mendukung langkah pemerintah melarang
mudik lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah.
Dirinya sejak awal sudah mengusulkan agar mudik tahun ini
kembali dilarang karena angka Covid-19 masih belum rendah.
“Kebijakan soal mudik kan hanya boleh disampaikan Satgas
Covid-19 tetapi kemarin sudah ramai disampaikan Pak Menhub,” kata dia.
Sebelumnya, Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan
pemerintah sedang membahas kemungkinan turis asing bisa masuk Indonesia.
Hal ini setelah pemerintah dan para pemangku kepentingan
mengevaluasi aturan larangan turis masuk Indonesia dalam Surat Edaran Nomor 8
Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional pada Masa
Pandemi Covid-19.
Dalam pembahasan, target awalnya, pemerintah bakal membuka
pintu masuk wisata di Bali.
“Sebenarnya memang masih ada aturan itu kami lagi evaluasi
karena sekarang ini target kami Bali ini,” ujar Luhut dalam konferensi pers
secara virtual, Jumat (26/3/2021).
Itu sebabnya, pemerintah mempercepat vaksinasi di Bali,
targetnya pada April nanti dua juta orang di Pulau Dewat sudah disuntik vaksin.
“Kalau itu terjadi dengan penduduk 4,5 juta, yang kualified
divaksin itu kira-kira 2,8 juta-3 juta saya kira sudah bagus,” jelasnyaa.
“Kalau April-Mei kita bisa tambah lagi 1 juta saya kira kita
sudah hampir 3 juta vaksinnya. Jadi Bali ini kami anggap bisa menjadi green
zone,” kata Luhut.
Luhut menekankan rencana kebijakan tersebut masih dalam
pembahasan, terutama menyangkut turis asal negara mana yang diizinkan masuk
Indonesia.
Pemerintah akan menyelaraskan parameter dengan negara lain,
seperti Uni Emirat Arab hingga Korea Selatan.
“Jadi kalau misalnya Korea, Qatar, itu sama parmeternya dan
kami seutju ya kami bikin travel bubble di situ. Kalau nanti ada yang lain
silakan tidak boleh satu pihak, jadi harus recripocal mengenai tadi,” kata dia.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito
menegaskan, pertimbangan dari aturan tersebut adalah untuk menghindari
terjadinya mobilitas juga kerumuman masyarakat sehingga terjadi penularan yang
menyebabkan peningkatan kasus Covid-19.
“Untuk menghindari terjadinya mobilitas penduduk, kerumunan
yang akan meningkatkan penularan dan kasus Covid-19,” kata Wiku.
Sementara untuk teknis pelaksanaannya pelarangan mudik Lebaran tahun ini, Wiku masih enggan memberikan komentar. (psid)