SANCAnews – Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mencurigai
adanya aksi teror simultan nasional menyusul penangkapan aparat keamanan di
sejumlah tempat. Masyarakat diminta untuk selalu waspada terhadap lingkungan
sekitarnya.
“Jadi masyarakat harus waspada, apalagi jika melihat
penangkapan yang dilakukan oleh aparat pada beberapa tempat selalu ditemukan
adanya bom, bisa jadi ini mereka merencanakan gerakan serentak nasional, ini
untuk memberikan kita kehati-hatian,” katanya dalam keterangan persnya saat
menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh lintas agama yang tergabung dala
Forum Komunikasi antar Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Selatan di Makassar, hari
ini.
Pertemuan itu digelar di Gedung Wisma Kalla sehari pasca
peristiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar. Diharapkan pertemuan
tersebut bisa meredam isu intoleransi yang mulai tercipta.
JK mengingatkan agar antar umat beragama dapat bersatu dalam
menghadapi kelompok radikal yang selalu mengatasnamakan agama dan ingin masuk
surga secara instan dengan cara membunuh.
“Kita harus bersatu untuk menghadapi kelompok radikal ini,
kelompok yang ingin masuk surga secara gampang, mereka pikir dengan bunuh orang
maka dia bisa masuk surga, Padahal tidak ada agama mengajarkan hal seperti
itu,” tegasnya.
Pada siangnya JK bersama sejumlah pengurus FKUB-Sulsel
mengunjungi lokasi aksi bom bunuh diri. Kunjungan tersebut dalam rangka
menyampaikan belasungkawa dan dukungan moril kepada pengurus Gereja Katedral
Makassar.
Selain mengucapkan belasungkawa, dalam kunjungannya tersebut
JK juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak aparat yang telah
bergerak cepat mengatasi aksi terror tersebut.
“Kami ke sini ingin mengucapkan belasungkawa kepada pihak
gereja katedral terhadap apa yang menimpanya kemarin dan juga saya mengucapkan
terima kasih terima kasih kepada polisi yang bergerak cepat mengatasi ini semua
dan semoga segera menangkap semua pendukung aksi terror ini,” jelasnya.
JK menegaskan aksi terror ini tidak hanya menjadi masalah umat
Katolik saja tapi menjadi masalah umat manusia. (glc)