SANCAnews – Kinerja Menteri Pertanian, Syahril Yasin Limpo
dan Prabowo Subianto sebagai komandan food estate di tengah rencana pemerintah
untuk mengimpor beras sebanyak 1 juta ton.
Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic
Policy, Satyo Purwanto mengatakan, impor satu juga ton beras di masa panen pada
petani Indonesia membuat rontoknya harga gabah petani dan mempengaruhi
kestabilan harga beras di dalam negeri.
"Program food estate yang menjadi domainnya Menteri
Pertanian apa kabarnya? Soal data ketersedian beras selalu jadi kontroversi
Kementan yang harusnya jadi leading sector ketersedian beras selalu tidak
memiliki data yang bisa menjadi rujukan untuk ketahanan pangan utama seperti
beras," ujar Satyo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (21/3).
Selain itu, Satyo juga mempertanyakan hasil kerja Prabowo
Subianto yang menjadi komandan food estate yang ditunjuk Presiden Joko Widodo
meskipun menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
"Lalu ada food estate yang komandannya Menteri
Pertahanan, kalau akhirnya untuk alasan security suply keran impor yang selalu
dipilih, apa manfaatnya ratusan hektare lahan lahan food estate tersebut?"
pungkas Satyo. (*)