SANCAnews – Kabid Humas Polda Kalimantan Barat Kombes Donny
Charles membantah bahwa pihaknya melakukan intervensi terhadap pengurus Partai
Demokrat Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat.
"Saya sudah mengecek ke Polres-Polres, termasuk di
Polres Melawi. Bahwa anggota Polri hanya melaksanakan tugas rutin mengumpulkan
bahan keterangan (Pulbaket) guna mengantisipasi dampak konflik internal PD di
wilayah Kabupaten," kata Donny saat dikonfirmasi wartawan, Selasa malam
(9/3).
Dalam tugas rutin itu, tambah Donny, personel melakukan
komunikasi secara baik tidak seperti yang dituduhkan yakni melakukan
intervensi.
"Intinya, kami ingin menjaga situasi tetap kondusif
dengan mengetahui permasalah secara dini sehingga mudah mengambil langkah
antisipasi. Sebatas menjaga stabilitas Kamtibmas di wilayah Kalbar," tegas
Donny.
Sebelumnya, Pengurus Partai Demokrat Melawi, Kab. Melawi,
Kalimantan Barat, mengaku didatangi intel polisi pada Sabtu (6/3) lalu.
Hal ini kemudian diungkap Wakil Ketua Umum DPP Partai
Demokrat, Benny Kabur Harman melalui akun Twitternya @BennyHarmanID. Menurut
Benny, kedatangan polisi tersebut menanyakan status kubu Ketua Umum Partai
Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), atau kubu Moeldoko selaku Ketua
Demokrat Versi KLB.
"Para pengurus Demokrat tingkat kabupaten dan kota kini
resah. Mereka diancam intel2 Polres untuk menyerahkan nama-nama pengurus inti
partai. Katanya atas perintah Kapolres. Ada pula yang dibujuk untukpro Pengurus
Demokrat hasil KLB jika mau aman. Ini beneran kah.? Rakyat Monitor!" cuit
Benny.