SANCAnews – Kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang dianggap
menakutkan karena memiliki kemiripan gaya dengan negara yang menganut sistem
otoritarianisme bukan satu hal yang menakutkan bagi Adhie Massardi.
Mantan Jurubicara Presiden Gus Dur ini berpandangan demikian
lantaran melihat hal lain yang lebih menakutkan dari rezim Jokowi sekarang ini.
Di matanya, kondisi Bangsa Indonesia hari ini masih jauh
ketinggalan dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara.
Sebagai bahan perbandingan, dia memaparkan posisi Indonesia
di tahun 1960-aan yang hampir sejajar kondisi sosial, ekonomi, hingga
politiknya dengan negara-negara di Asia Tenggara seperti Malaysia, Thailand
hingga Korea.
"Tapi 20 tahun 30 tahun kemudian Korea sudah jadi begitu
(maju), Thailand begitu, Malaysia begitu, kita di mana?" ujar pengarang
sajak Markobar ini dalam diskusi bertajuk 'Markobar, LPI, dan Korupsi' di akun
YouTube PKAD (Pusat Kajian Dan Analisa Data), Rabu (24/3).
Dengan melihat kondisi Indonesia hari ini yang seperti itu,
lantas Adhie Massardi bertanya, "salahnya di mana? Hingga dia menyimpulkan
letak kesalahan Indonesia ada di konsep yang dijalankan pemerintahan sekarang
ini.
"Rezim sekarang ini paling menakutkan, tapi bukan soal
otoritarianismenya. Melainkan, persoalan-persoalan masyarakat yang harusnya
ditangani oeh orang-orang kredibel, di kabinet ini semuanya bermasalah,
semuanya enggak kompeten," tuturnya.
Lebih rinci lagi, Adhie Massardi memberikan contoh yang
spesifik terjadi hari ini. Di mana, Jokowi dengan rezim yang dibangunnya tidak
memiliki kompetensi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, hingga
akhirnya menjadikan Indonesia masih belum menjadi negara yang besar.
Dalam bidang ekonomi misalnya, aktivis Komite Bangkit
Indonesia ini menilai kerja-kerja Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di
masa pandemi Covid-19 tidak nyambung dengan apa yang dibutuhkan rakyat.
"Roda ekonomi Bangsa Indonesia ini kan diputar oleh
kerumunan, pasar-pasar, kaki lima, mal, tempat makanan, perkawinan. Ketika
kerumunan enggak bisa karena Covid, ekonomi mati," paparnya.
"Tapi yang disuntik apa? Yang di bailout (diberi dana
talangan) siapa? Pengusaha-pengusaha besar. UKM-UKM akhirnya terlantar,"
sambungnya.
Menteri lainnya yang juga menjadi sorotan Adhie Massardi
ialah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Menurutnya, kebijakan yang dikeluarkan PUPR tidak relevan dengan kebutuhan
masyarakat, yang semakin jelas terlihat di masa pandemi Covid-19 sekarang ini.
"Infrastruktur bangsa ini paling miskin soal rumah
sakit. Kita lihat ketika pandemi, rasio antara penduduk dan tempat tidur sangat
enggak nyambung. Negara lain kan satu tempat tidur (perbandingannya) untuk 5
ribu orang atau seribu orang. Ini jauh sekali, 100 ribu banding satu. Tapi yang
dibangun apa? Jalan tol," ucapnya.
"Ini kan jadi persoalan masyarakat, dengan kebijakan
yang dibikin sama sekali enggak nyambung," demikian Adhie Massardi.