Jakarta, SN – Bareskrim Polri belum melakukan tindakan
penahanan terhadap pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda terkait
cuitannya yang menyebut 'Islam arogan'. Kendati demikian, masyarakat diminta
untuk mempercayakan pengusutan kasus tersebut kepada pihak Kepolisian.
"Percayakan pada Polri untuk menyelesaikan itu semua
sehingga tidak perlu melakukan tindakan-tindakan yang kontraproduktif yang
berujung dengan kegaduhan," tegas Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen
Rusdi Hartono dalam konferensi persnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa
(2/1).
Maka dengan demikian, kata Rusdi, jika suatu kasus telah
dipercayakan, disesuaikan dan diselesaikan melalui jalur hukum maka percayakan
kepada pihak berwajib. Kemudian untuk kasus yang berdasarkan pada LP/B/0052/I/Bareskrim
tertanggal 28 Januari 2021 lalu terkait dengan ujaran kebencian terhadap
Natalius Pigai, penyidik akan kembali memanggil Abu Janda pada Kamis (4/2)
mendatang.
"Sekali lagi, hari kamis dengan LP nomor 52 yang
tersangkut dengan Natalius Pigai. Tentunya semua akan diproses ditangani
penyidik Bareskrim Polri," jelas Rusdi.
Sebelumnya, dengan ditemani dua orang tim kuasa hukumnya, Abu
Janda keluar dari Gedung Awaloedin Djamin, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin
(1/2). Abu Janda mengenakan kemeja flanel warna abu-abu dan membawa tas
punggung berisi pakaian yang menunjukkan jika dirinya siap ditahan karena kasus
hukum yang menjeratnya.
"Saya hari ini sudah bawa tas ya isinya baju saya. Saya
siap apapun yang terjadi. saya sih mempersiapkan itu (jika ditahan) cuma
ternyata saya masih diperiksa sebagai saksi dan masih ada pemeriksaan lanjutan
hari Kamis nanti," tegas di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (1/2).
Abu Janda menjelaskan dirinya diperiksa oleh penyidik
Bareskrim sebagai saksi atas komentarnya yang menyebut Islam arogan di akun
twitter miliknyanya, @permadiaktivis1. Ia mengaku telah menjelaskan kepada para
penyidik bahwa cuitannya tersebut merupakan jawaban dirinya kepada Ustaz Teuku
Zulkarnain. Cuitanya tersebut juga sebagai respon atas tweet Teuku Zulkarnain
yang dianggap provokatif.
Hanya saja, belanya, ada yang memotong bagian cuitan Ustaz
Teuku Zulkarnaen dan selanjutnya diviralkan. Akibatnya, ia mengklaim,
komentarnya di akun @ustadztengkuzul kehilangan konteks, sehingga seolah-olah
dirinya memiliki niat untuk berkomentar buruk tentang Islam atau
menggeneralisir bahwa Islam adalah arogan. Maka hal ini menyebabkan
kesalahanpahaman yang membuat dirinya dilaporkan.
"Tentu saja saya tidak ingin membuat kegaduhan, apalagi
keonaran. Karena ini kejadiannya ini benar-benar di luar perkiraan saya,"
terang Abu Janda. []