SANCAnews – Politisi asal Papua Christ Wamea ikut
mengomentari kerumunan yang terjadi ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba
di Maumere, Sikka, NTT dalam rangka kunjungan kerja pada Selasa (23/2/2021)
kemarin.
Menurut Christ, seandainya kerumunan itu dilakukan eks
pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab (HRS) atau Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan, maka bakal diserang buzzer Jokowi hingga 2024.
"Seandainya kerumunan ini dilakukan oleh pak HRS atau
Pak Anies pasti buzzernya pak Jokowi caci maki sampai tahun 2024," tulis
Christ di akun Twitternya, Rabu (23/2/2021).
"Kata istana : semua ini terjadi secara spontanitas dan
antusiasme rakyat. Hanya Tuhan saja yang tahu," sentil @PutraWadapi.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi melakukan kunjungan
kerja ke beberapa daerah di NTT pada Selasa (24/2/2021), salah satunya
mengunjungi Kabupaten Sikka untuk meresmikan Bendungan Napun Gete yang dibangun
sejak tahun 2016.
Kedatangan Presiden Jokowi itu langsung disambut keramaian
masyarakat setempat, mulai dari anak-anak, orang dewasa hingga lansia. Dalam
video dan foto yang beredar luas di media sosial, warga tampak berkerumun
mendekat ke arah mobil Presiden Jokowi.
Sementara dari atas mobil, Jokowi melambaikan tangan menyapa
warga hingga melemparkan suvenir ke arah massa. Sontak, hal itu disambut riuh
masyarakat. Presiden juga terlihat mengingatkan warga untuk menggunakan masker.
Peristiwa kerumunan itu jadi viral di media sosial dan menuai
kritik serta kecaman dari banyak pihak, karena dinilai melanggar protokol
kesehatan (prokes) Covid-19. Apalagi jumlah massa yang berkerumun terlihat
cukup masif dan tanpa ada jarak antarwarga.
Terkait hal itu, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media
Sekretariat Presiden, Bey Machmudin mengatakan, kerumunan tersebut merupakan
bentuk spontanitas dan antusiasme warga Maumere menyambut kedatangan Jokowi. Ia
mengklaim tidak ada niatan presiden membuat kerumunan.
"Dan kebetulan mobil yang digunakan Presiden atapnya
dapat dibuka, sehingga Presiden dapat menyapa masyarakat, sekaligus
mengingatkan penggunaan masker. Karena kalau diperhatikan, dalam video tampak
saat menyapa pun Presiden mengingatkan warga untuk menggunakan masker dengan
menunjukkan masker yang digunakannya," kata Bey kepada wartawan, Selasa
(23/2/2021).
Soal suvenir yang dibagikan Jokowi, menurut Bey, itu juga
terjadi secara spontanitas sebagai bentuk penghargaan presiden terhadap
antusiasme masyarakat. Ia pun kembali menegaskan bahwa Presiden tetap
mengingatkan warga untuk menaati protokol kesehatan. "Suvenirnya itu buku,
kaos, dan masker. Tapi poinnya, presiden tetap mengingatkan warga tetap taati
protokol kesehatan," jelasnya. []