SANCAnews – Partai Demokrat (PD) turut bicara soal kerumunan
saat kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Maumere, Sikka, Nusa Tenggara
Timur (NTT). PD melempar sindiran tajam.
"Presiden mau menguji Kapolri, mantan ajudannya, apakah
punya nyali tidak untuk menegakkan hukum, ada nyali tidak untuk menindak secara
hukum Presiden yang jelas-jelas kasat mata melanggar aturan Prokes, aturan yang
dibikin Presiden sendiri," kata Waketum PD Benny K Harman kepada wartawan,
Rabu (24/2/2021).
Anggota Komisi III DPR RI itu menyatakan kerumunan itu
menunjukkan kecintaan masyarakat NTT yang rela mengambil risiko terpapar COVID-19
demi melihat Presiden Jokowi. Namun pernyataan itu diikuti dengan sindiran.
"Dengan peristiwa ini, Presiden hendak mempertontonkan
bahwa beliau adalah Presiden yang beyond hukum, yang tidak tunduk pada hukum.
Peristiwa ini juga memperlihatkan masyarakat NTT rela mati, rela korbankan
dirinya terpapar COVID-19 hanya untuk melihat langsung wajah Presiden, pemimpin
yang mereka cintai," ujarnya.
Benny menilai kerumunan itu melanggar aturan. Dia meminta ada
proses hukum, "Semua orang sama di depan hukum, equality before the law.
Presiden jika terlibat korupsi pun, Kapolri atau KPK atau Jaksa Agung harus
berani periksa bila perlu tangkap dan tahan. Itu hukum kita, hukum di negara
kita. Konstitusi tidak memberi kekebalan hukum apa pun kepada presiden,"
tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, pihak Istana Kepresidenan memberikan
penjelasan mengenai kerumunan yang timbul saat Presiden Jokowi tiba di Maumere,
kemarin. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey
Machmudin menjelaskan bahwa saat itu warga sudah menunggu rombongan Presiden
Jokowi di pinggir jalan.
"Benar itu video di Maumere. Setibanya di Maumere,
Presiden dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Bendungan Napun Gete. Saat
dalam perjalanan, masyarakat sudah menunggu rangkaian di pinggir jalan, saat
rangkaian melambat masyarakat maju ke tengah jalan sehingga membuat
iring-iringan berhenti," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media
Sekretariat Presiden Bey Machmudin kepada wartawan, Selasa (23/2/2021).
Bey mengatakan masyarakat Maumere spontan menyambut
kedatangan Jokowi. Jokowi pun, kata Bey, menyapa masyarakat dari atap mobil.
"Dan kebetulan mobil yang digunakan Presiden atapnya
dapat dibuka, sehingga Presiden dapat menyapa masyarakat, sekaligus
mengingatkan penggunaan masker. Karena, kalau diperhatikan, dalam video tampak
saat menyapa pun Presiden mengingatkan warga untuk menggunakan masker dengan
menunjukkan masker yang digunakannya," papar Bey. (dtk)