SANCAnews – Pengamat politik Rocky Gerung mengomentari
kondisi internal kabinet Presiden Jokowi dengan menanggapi pemberitaan yang
menyebut Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki curhat tentang susahnya
kegiatan ekspor.
Teten Masduki mengungkapkan, ketika Indonesia ekspor ke
negara lain selalu dipersulit dengan sertifikat maupun berbagai dokumen. Namun
sebaliknya, ketika negara lain impor ke Indonesia rasanya lebih mudah. Hal itu
bertolak belakang.
Menanggapi hal itu, Rocky Gerung menyebut masalah semacam ini
sudah muncul sejak awal Presiden Jokowi berkuasa.
Pernyataan itu disampaikan oleh Rocky Gerung lewat video
berjudul "Kabinet Jokowi Gaduh. Mulai Saling Serang" yang dibagikan
di kanal YouTube miliknya.
Rocky Gerung mencontohkan dengan problematika Menteri
Perdagangan dan Menteri Perindustrian yang menurutnya harus diselesaikan oleh
Menko Perekonomian.
Hanya saja, kendala penyelesaian masalah itu kata Rocky
Gerung terjadi karena Menko Perekonomian adalah politisi yang pasti lebih
berpihak kepada partainya.
"Ya itu, dari awal Presiden Jokowi berkuasa, problem
begini muncul. Misalnya persaingan antara Mendag dan Menteri Perindustrian.
Mendag ingin impor, Menteri Perindustrian ingin ekspor. Dua paradigma ini
sering bertentangan yang seharusnya diselesaikan Menko ekonomi," terang
Rocky Gerung seperti dikutip Suara.com, Jumat (19/2/2021).
"Kan itu, intinya ada Menko bikin koordinasi. Tapi
selalu ada ngaconya karena Menkonya politisi, dia selalu memihak pada
keuntungan yang diposisinya sebagai politisi, supaya fee masuk ke partainya.
Bahaya kalau presiden memilih yang mengurus hajat hidup orang banyak dari
Parpol," sambungnya.
Rocky Gerung menambahkan, seharusnya Menko Perokonomian yang
berlatarbelakang politik bisa seimbang.
Lebih lanjut, dia menyoroti pernyataan sebagaimana
disampaikan Teten Masduki dalam acara peresmian Program Kolaborasi Akselerasi
Mencetak 500 ribu Eksportir Baru di 2030.
Menurut Rocky Gerung, poin yang disampaikan Teten Masduki
merupakan curhatan dan disangkutpautkan olehnya dengan kondisi internal Kabinet
Jokowi.
"Ini menunjukkan Teten mau ngadu ke siapa, dia bagian
dari pembuatan kebijakan itu. Yang terjadi adalah kaya orang marah-marah atau
ngambek di kamar sendiri. Kamar itu satu rumah dengan tetangganya juga
sama," tegas Rocky Gerung.
Tak pelak, Rocky Gerung pun menduga bahwa kini dalam Kabinet
Jokowi sudah terjadi kegaduhan.
Rocky Gerung mengatakan, barangkali terjadi intrik di dalam
Kabinet Jokowi karena saling iri antar-kebijakan.
"Dalam soal ini benar bahwa sudah terjadi saling intrik
di dalam kabinet, saling ngadu, saling protes. Kok gue gak dikasih kemudahan,
harusnya ngomong ke presiden. Setiap hari ada sidang kabinet kok gak ngadu di
situ," tandas Rocky Gerung.
Menambahkan soal curhatan Teten Masduki, kata Rocky Gerung,
percuma apabila dia mengadu karena sejak awal Presiden Jokowi lebih pro
terhadap korporasi.[]