SANCAnews – Santer di kalangan wartawan, kader muda Nahdlatul
Ulama (NU) dan juga politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
Zuhairi Misrawi menjadi calon duta besar Indonesia di Kerajaan Arab Saudi.
Namun, pernyataannya yang pernah menyinggung Arab Saudi
diperkirakan bakal menjadi batu sandungan. Pemerintah negara tujuan bisa
menolaknya dengan alasan tertentu.
Analis politik dari Bandung Rizal Fadilah menyebut pernyataan
kontroversial Zuhairi yang disebut menyinggung Arab Saudi mengenai cuitannya di
media sosial dengan menyebut bahwa umrah disandingkan dengan ziarah kubur.
Umrah juga disebut sebagai ritual ibadah yang mahal dan hanya menguntungkan
Arab Saudi.
“Secara sosiologis ziarah kubur itu menjadikan biaya beragama
menjadi relatif lebih murah daripada harus umrah ke Mekkah,” kata Rizal
mengutip cuitan Zuhairi.
Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian
Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah seperti dikutip dari Liputan6.com secara
implisit menyatakan calon duta besar baru bisa diumumkan ke publik setelah
mendapat persetujuan negara tujuan.
“Mohon maaf saya tidak bisa konfirmasi. Selain itu, dalam
praktik diplomasi nama-nama calon dubes tidak dibuka ke publik dan lazimnya
sampai diperoleh persetujuan dari negara yang dituju untuk calon dubes
tersebut,” ujarnya.
Menyikapi rekam jejak Zuhairi yang pernah menyinggung negara
tujuan, Rizal mendesak Komisi I DPR untuk tidak memberikan rekomendasi
pencalonan Komisaris Independen PT Yodya Karya (Persero) ini sebagai duta besar
untuk Arab Saudi.
“Wajar dan demi menjaga harmoni hubungan Indonesia dengan
Arab Saudi, sangat dimengerti jika Pemerintah Saudi tidak mau menerima Zuhairi
Misrawi untuk ditempatkan sebagai dubes di Kerajaan Arab Saudi,” kata Rizal.
Di media sosial juga beredar cuitan-cuitan lawas caleg gagal
PDIP itu yang kerap menyerang Arab Saudi.
Seperti tangkapan layar yang dibagikan oleh akun twitter
@Raj4Purwa, Jumat (26/2).
"Apakah kalian akan memilih seseorang seperti ini
menjadi Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi?
Apakah kalian yakin akan menerima kandidat ini?
Kandidat ini memiliki penghinaan yang memalukan untuk negara
kalian.", twit @Raj4Purwa yang ditujukan ke @KSAembassyID.