SANCAnews – Kelompok yang mengatasnamakan Gerakan
Antiradikalisme Alumni Institut Teknologi Bandung (GAR ITB) melaporkan Guru
Besar UIN Syarif Hidayatullah, Din Syamsuddin atas sejumlah tudingan.
GAR ITB melaporkan Din Syamsuddin ke KASN dan Badan
Kepegawaian Negara (BKN) pada 28 Oktober 2020.
Pada 24 November 2020 KASN telah melimpahkan kasus tersebut
kepada Satuan Tugas Radikalisme SKB 11 Menteri.
Pada 19 Januari 2021, GAR ITB menanyakan kepada Satgas ihwal
perkembangan penanganan kasus itu.
Kemudian pada 28 Januari 2021, GAR ITB mengirim surat kepada
KASN dan meminta ada keputusan terkait aspek disiplin PNS terhadap Din
Syamsuddin kendati kasusnya sudah dilimpahkan kepada Satgas.
Sejumlah tokoh nasional kemudian turut berkomentar terkait
tudingan tersebut.
Bahkan, tokoh dari dua ormas Islam besar, Muhammadiyah hingga
Nahdlatul Ulama turut memberikan sikap terkait tudingan Din Syamsuddin yang
dianggap radikal serta terkait GAR yang mempermasalahkan kritik yang kerap
diberikan Din Syamsuddin.
Sejak itu, publik bertanya siapa sosok di balik GAR ITB yang
melaporkan Din Syamsuddin itu.
Hingga kemudian muncul satu nama, setelah sebuah media
nasional mencoba meminta penjelasan terhadap perwakilan GAR.
Satu nama itu adalah Shinta Madesari Hudiarto.
Warganet pun penasaran mencari tahu sosok Shinta Hudiarto.
Bahkan, unggahan-unggahan Shinta di sosial media pun kini
sudah tersebar di media sosial.
"Liat FBnya orang GAR ITB Hmmm nggak heran," tulis
@Ridwanhr
"Setelah ngintip beberapa postingannya, pemikiran doi
gak jauh beda sama akun2 buzzer yang di bionya tertulis "Pro NKRI"
Bahkan untuk kasus aisha weddinng pun doi terkesan sumbu pendek. Telat info kalau
itu kemungkinan besar hasil rekayasa," tulis @freddyvanhalen.
"beberapa alumni itb yg mendukung pak jokowi, rata2
profil picnya ada tulisannya alumni itb dukung jokowi, alumni itb anti
radikalisme,alumni itb siap divaksin,alumni itb dll," tulis Ashikaga