SANCAnews – Nasib yang dialami penyidik senior Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menuai keprihatinan tersendiri bagi
mantan Sekjen DPP Partai Demokrat Hinca Pandjaitan.
Keprihatinan ini berkaitan dengan laporan polisi yang
dilakukan Wakil Ketua DPP Pemuda, Pelajar, dan Mahasiswa Mitra Kamtibmas (PPMK)
Joko Priyoski soal dugaan ujaran provokasi dan hoaks di media sosial yang
dilakukan Novel Baswedan.
“Disiram air keras, diserang isu taliban, kini dilapor ke
Polisi akibat kritiknya. Novel Baswedan seperti tidak punya tempat nyaman,”
ujar Hinca lewat akun Twitter pribadinya, Jumat (12/2).
Hinca memastikan bahwa dirinya mendukung penuh setiap langkah yang dilakukan Novel Baswedan. Sekalipun dukungan itu tidak ditunjukkan lewat karangan bunga, “Semangat bung! Mendukungmu tidak perlu kirim karangan bunga toh?” tutupnya.
Novel dilaporkan setelah mengomentari soal kabar meninggalnya
Soni Eranata atau Maaher At-Thuwailibi di Rutan Bareskrim Polri, Senin (8/2/2021)
malam.
Menurut Novel, tak seharusnya Maaher yang sedang mengalami
sakit ditahan atas kasus penghinaan. Dia juga meminta aparat untuk tidak
bersikap keterlaluan.
“Innalillahi Wainnailaihi Rojiun Ustadz Maaher meninggal di
rutan Polri. Pdhl kasusnya penghinaan, ditahan, lalu sakit. Org sakit, kenapa
dipaksakan ditahan? Aparat jgn keterlaluanlah..Apalagi dgn Ustadz. Ini bukan
sepele lho..,” tulis Novel.