SANCAnews – Mantan Sekum FPI Munarman menunggu inisiatif aparat penegak hukum untuk mengusut kerumunan di Maumere, NTT yang dihadiri Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

 

Menurutnya, kasus kerumunan bersifat delik umum. Sehingga proses hukumnya harus menunggu inisiatif aparat, seperti yang dilakukan terhadap Habib Rizieq Shihab.

 

"Silahkan aparat penegak hukum saatnya berlaku sama dengan apa yang terjadi pada HRS (Habib Rizieq Shihab), monggo. Rakyat Indonesia menunggu keadilan tersebut," kata Munarman kepada wartawan di Jakarta, Rabu (24/2).

 

Pendiri Front Persaudaraan Islam ini menyayangkan, disatu sisi pemerintah sangat gencar memproklamirkan penegakan hukum tanpa pandang bulu.

 

"Ini momentum yang tepat sekali ini untuk menunjukkan keadilan," kata Munarman.

 

Dalam video 30 detik yang viral itu, nampak Presiden ada di dalam mobil dan kerumunan warga di sekitarnya. Sementara masyarakat mengerubungi mobil berkelir hitam itu, Jokowi terlihat mengenakan masker hitam menjulurkan badannya lewat sunroof mobil dan melambaikan tangan kepada massa.

 

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin membenarkan kejadian itu. Ia mengatakan kejadian ini terjadi di Maumere, NTT. Saat dalam perjalanan, kata Bey, masyarakat sudah menunggu rangkaian presiden di pinggir jalan.

 

Menurut Bey, hal tersebut merupakan bentuk spontanitas dan antusiasme masyarakat Maumere menyambut kedatangan Presiden Jokowi.

 

"Dan kebetulan mobil yang digunakan Presiden atapnya dapat dibuka, sehingga Presiden dapat menyapa masyarakat, sekaligus mengingatkan penggunaan masker," tuturnya. rmol)


Label:

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.