SANCAnews – Seminar Internasional dengan tema 'Dukun dan Perdamaian Dunia' menjadi viral lantaran pencatutan nama dai kondang, Gus Miftah secara sepihak oleh panitia seminar dukun tanpa ada konfirmasi.
Dalam flyer acara seminar yang rencananya akan digelar pada Sabtu, 6 Maret 2021 pukul 13.00 Wib itu terdapat logo GP Ansor, Matan Banyuwangi dan Persatuan Dukun Nusantara (Perdunu) serta supported by NU Online.
Ketua PC Matan Banyuwangi, Agus M. Bisyri Ichwan menjawab singkat saat ditanya apakah acara tersebut merupakan acara resmi Matan bersama dengan GP Ansor Banyuwangi, "Iya," jawab Gus Bisyri singkat saat dikonfirmasi TIMESIndonesia, Jumat (19/2/2021).
Namun Ketua PC GP Ansor Banyuwangi, H. Ikhwan Arief tidak menjawab saat dihubungi terkait benar tidaknya acara seminar internasional tentang dukun yang terlanjur viral itu.
Selain Gus Miftah, di flyer itu juga tercantum nama dan foto Gus Rofiq selaku staf ahli supranatural Gus Dur sebagai keynote speaker.
Sedangkan pematerinya yaitu Mochtar Nabeel (Pengamat Supranatural dari Universitas Al-Azhar), Abdul Fatah Hasan (Ketua Umum Perdunu), Fatchan Himami Hasan (Bendahara Umum PC GP Ansor Banyuwangi), dan Ali Nurfatoni sebagai Sekjen Perdunu yang juga Kepala Desa Sumberarum.
Tak hanya itu, bahkan dalam acara tersebut si pembuat juga mengambil logo media online TIMES Indonesia secara sepihak tanpa ada dikonfirmasi terlebih dahulu.
Syamsul Arifin, Kabiro TIMES Indonesia biro Banyuwangi mengaku kecewa terhadap panitia Seminar Internasional Dukun dan Perdamaian Dunia yang rencananya dilaksanakan di Kabupaten Banyuwangi pada Sabtu (6/3/2021) bulan depan.
"Pihak TIMES Indonesia biro Banyuwangi tidak pernah mendapat konfirmasi dari pihak panitia dari kegiatan tersebut. Tiba-tiba saja kami mengetahui logo media kami sudah tertera dalam flyer yang sudah beredar," tegas Syamsul Arifin, Jumat (19/3/2021).
Atas dasar itu, Manajemen TIMESIndonesia biro Banyuwangi berencana akan menemui Ketua PCNU Banyuwangi guna melakukan koordinasi dan menanyakan perihal benar tidaknya kegiatan seminar dukun itu adalah dari Nahdlatul Ulama (NU). (*)