SANCAnews – Warga sipil menjadi korban kekerasan dan teror
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Intan Jaya, Papua. Salah satunya adalah
Ramli, warga Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, yang pada
Senin 8 Februari 2021 tewas ditembak KKB.
Nasib nahas juga dialami Boni Bagau, satu minggu sebelumnya,
warga Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya ini tewas ditembak KKB yang diduga
pimpinan Undius Kogoya.
Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu 30 Januari 2021 sore di
perbatasan Distrik Sugapa dan Distrik Homeyo. Korban ditembak KKB karena
dituduh sebagai mata-mata dari aparat keamanan TNI-Polri.
Kekerasan dan teror KKB pada tahun ini diawali peristiwa
pembakaran pesawat misionaris milik PT MAF yang terjadi di Kampung Pagamba,
Distrik Biandoga, Kabupaten Intan Jaya, pada Rabu (6/1).
Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal mengatakan,
pembakaran pesawat itu dilakukan KKB. Dalam kejadian itu, pilot pesawat Alex
Luferchek yang merupakan warga negara Amerika Serikat selamat dari insiden itu.
Ia diselamatkan para pendeta.
Sedikitnya ada 8 kasus kekerasan dan teror yang dilakukan KKB
selama dua bulan terakhir ini, korban pun berjatuhan dari warga sipil maupun
anggota TNI.
Yang terbaru Prada Ginanjar anggota Satgas Yonif R 400/BR
gugur ditembak Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di pos peninjauan
di Kampung Mamba Distrik Sugapa pada Senin (15/2). Total sudah lima anggota TNI
yang menjadi korban serangan KKB di Intan Jaya.
Papen Kogabwilhan III, Letkol Laut Deni Wahidin mengatakan,
dalam dua bulan terakhir KKB begitu aktif mengganggu pos TNI-Polri di Intan
Jaya.
"Tak hanya menembaki pos TNI-Polri, mereka juga
mengganggu aktivitas masyarakat," kata Letkol Laut Deni Wahidin, Minggu
(21/2).
Dia menambahkan, total ada 6 kontak tembak antara TNI-Polri
dan KKB sejak Januari hingga Februari 2021.
“Mereka itu aktif menembaki pos kita, selain itu mereka kerap
mengintimidasi masyarakat dan pejabat Pemda Intan Jaya,” ujarnya.