SANCAnews – Kerumunan massa yang ditimbulkan saat Presiden
Joko Widodo melintas di sebuah jalan di daerah Maumere, Nusa Tenggara Timur
(NTT) mendapat sorotan tajam dari masyarakat.
Anggota Komisi II DPR, Mardani Ali Sera bahkan mencatat bahwa
kerumunan ini bukan kali pertama yang dilakukan Presiden Jokowi saat pandemi
muncul. Sebelumnya, Jokowi juga melakukan hal serupa saat hendak pulang ke
Istana Bogor.
“Ini bukan yang pertama Pak Jokowi bagi-bagi souvenir atau
nasi kotak yang menimbulkan kerumunan. Sebelumnya bagi-bagi nasi kotak, kemarin
bagi-bagi souvenir,” tegasnya dalam akun Twitter pribadi, Rabu (24/2).
Politisi PKS ini juga menolak pembelaan dari pihak istana
yang menyebut bahwa kerumunan yang terjadi merupakan spontanitas. Pasalnya,
Jokowi sudah menyiapkan souvenir untuk dibagikan ke masyarakat dalam kendaraan
yang ditumpangi.
“Jika itu sudah dipersiapkan di mobil, namanya bukan
spontanitas. Harusnya istana bisa antisipasi dalam kunker ada potensi
kerumunan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Mardani mengingatkan bahwa beberapa waktu lalu
Jokowi telah mengutarakan kekecewaan mengenai pemberlakuan pembatasan kegiatan
masyarakat (PPKM) yang belum efektif dan angka Covid-19 yang kian menanjak.
Singkatnya, Mardani menekankan bahwa pengendalian Covid-19
bisa dilakukan jika semua pihak kompak mematuhi protokol kesehatan. Sementara
Presiden harus menjadi contoh teladan yang baik dalam hal ini.
“Indonesia masuk 19 besar Dunia yg terparah. Sudah lebih dari
1 juta terpapar, kasus aktif Covid-19 Indonesia tertinggi di Asia. Mari dukung
prokes dan penegakkan disiplin,” tutupnya.