Jakarta, SN – Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang
meminta masyarakat lebih aktif memberi kritik terhadap pemerintah, khususnya
yang terkait dengan pelayanan publik, dinilai sebagai pidato basa-basi.
"Pidato basa-basi, sekadar memulihkan citra beliau yang
terus merosot. Mengapa?" ujar Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA),
Ray Rangkuti, saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta,
Selasa (9/2).
Pasalnya, kebebasan bersuara warga negara ketika menyatakan
sikap berbeda dengan pandangan dan kebijakan pemerintah acap kali cepat ditindak
oleh aparat.
"Seperti sekarang dialami oleh Syahganda Nainggolan dan
Jumhur Hidayat," terang Ray Rangkuti.
Presiden, kata aktivis '98 ini, seharusnya menjaga dan
memelihara kebebasan berpendapat, bersuara, dan bersikap seluruh warga negara.
Bukan berlaku sebaliknya.
"Kata bijak yang disampaikan oleh Pak Habibie dan Pak
Jimly Asshiddiqie sangat layak dikembangkan dan gaungkan, hukum dan
pidanakanlah para penjahat, bukan mereka yang berbeda sikap," tegas
jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
Presiden Jokowi sebelumnya meminta masyarakat lebih aktif
dalam menyampaikan kritik dan masukan terhadap kerja-kerja pemerintah. Ia juga
meminta penyelenggara layanan publik terus meningkatkan kinerja.
"Masyarakat harus lebih aktif menyampaikan kritik, masukan,
atau potensi maladministrasi. Dan para penyelenggara layanan publik juga harus
terus meningkatkan upaya perbaikan-perbaikan," kata Jokowi melalui
tayangan YouTube Ombudsman RI, Senin (8/2). []