SANCAnews – Mantan Wakil Presiden dua periode (2004-2009 dan
2014-2019), Jusuf Kalla (JK) kembali mengungkapkan uneg-unegnya seputar kiprah
para buzzer di tanah air. Dia mengakui buzzer sengaja hadir dan mendapat ruang
dalam kampanye pemilu untuk menyampaikan segala hal positif kandidat yang
didukungnya. Juga sebaliknya mereka dipersiapkan untuk mengkritisi kekurangan
para kandidat lain yang menjadi lawannya.
"Sebenarnya buzzer itu mulai pada setiap kampanye. Tapi itu
biasa saja, bagaimana memuji pasangan calon yang didukungnya atau mencela
lawannya," kata JK menjawab Tim Blak-blakan detikcom yang menemuinya di
Kantor PMI, Selasa (23/2/2021).
Mestinya, tegas JK melanjutkan, kerja mereka berhenti setelah
pemilu selesai karena suda ada pihak yang menjadi pemenangnya. Tapi yang
terjadi kemudian justru menjadi geng yang terus dipelihara, dibayar untuk
membuli siapa yang mengkritik.
"Jadi tolonglah siapa itu yang bisa memperbaiki. Sebab
sumber segala kekacauan adalah buzzer-buzzer itu. Seharusnya sudah lah, tidak
perlu lagi ada pencitraan yang macam-macam. Tidak perlu lagi merusak nama
orang, biar demokrasi berjalan dengan baik," papar JK.
Selain itu, dia menambahkan, media massa juga sebaiknya tidak
lagi ikut memberi ruang bagi para buzzer. "Anda juga ikut bertanggung
jawab itu," ujarnya menunjuk detikcom sambil tersenyum kecil.
Terkait soal banjir, khususnya di DKI Jakarta, Jusuf Kalla menegaskan
pentingnya ketegasan, komitmen yang kuat dan konsekuen. Dia mencontohkan
pembangunan Banjir Kanal Timur yang dapat selesai dalam tempo dua tahun. Begitu
juga peninggian jalur tol Sedyatmo yang menuju Bandara Soekarno - Hatta selesai
dikerjakan dalam 8 bulan pasca kebanjiran pada 2008.
Pada bagian lain, Tim Blak-blakan sempat meminta tanggapannya
atas sejumlah tuduhan yang dilontarkan politisi PDIP Dewi Tanjung. Benarkah dia
menjadi pelindung mantan Direktur Utama PT Pelindo II, RJ Lino? Bagaimana latar
hubungan dirinya dengan Lino yang sudah lima tahun ditetapkan sebagai tersangka
oleh KPK? Simak paparannya dalam Blak-blakan Jusuf Kalla, "Banjir, Buzzer,
dan Sejumlah Tuduhan itu" di detikcom, Jumat (26/2/2021). []