Jakarta, SN – Dalam kegembiraan setelah membawa satu penduduk
desa memasuki Islam, Ustadz Ebit Lew kini tidak lagi dapat melanjutkan misi
kemanusiaannya di pulau-pulau Semporna. Seperti yang diketahui, Ustadz Ebit
sedang menjalankan misi bantuan kemanusiaan selama 10 hari ke beberapa wilayah
di Negara Bagian di Bawah Angin.
Selain menyalurkan bantuan makanan dan fasilitas, ia berhasil
membawa satu desa berpenduduk 157 orang suku Bajau Laut di Semporna itu masuk
Islam.
Berbagai program direncanakan Ebit selain pendistribusian
tablet, kursi roda, alat kesehatan dan kebutuhan sembako kepada keluarga dan
anggota garis depan di pedesaan. Ia juga berencana membangun sekolah di sana,
namun niat itu masih diurungkan setelah dirinya mendapatkan teguran.
"Saya sedih. Saya minta maaf kepada orang-orang di
Kepulauan Semporna tempat saya pindah agama. Saya tidak dapat lagi melanjutkan
misi bantuan. Saya menunda niat untuk membangun sekolah. Tadi pagi saya
diberitahu bahwa saya tidak diperbolehkan pergi ke pulau-pulau di Semporna.
Minta bantuan mampir ke sini," kata Ebit di laman Facebooknya.
Ebit mengatakan dia juga diberitahu bahwa hukumannya bisa
berupa denda RM100.000 setara dengan Rp346 juta atau penjara selama tiga tahun.
“Saya minta maaf. Saya harus menunda pembangunan sekolah
kecil atau pusat pemanfaatan komunitas lokal yang saya rencanakan. Saya sudah
membeli kayu bakar. Saya sudah mengumpulkan tujuh guru. Semangat mereka ingin
mendidik dan menjadi sumber penghasilan. Saya mohon maaf kepada semua ustaz
ustazah,” ujarnya.
Selasa pagi, Ebit menginformasikan bahwa dirinya ingin
mengelola tiga sekolah di wilayah tersebut. Sementara itu, kata dia,
perkembangan terkini juga mengundang kesedihan banyak pihak.
“Tolong doakan saya. Pagi ini saya ingin mengelola tiga
sekolah yang direncanakan untuk tiga tempat Bajau Laut Gipsi. Masyarakat belum
punya negara,” ujarnya.
“Sebelumnya, banyak yang menangis sedih, termasuk para
anggota yang seharusnya membawa kami ke pulau-pulau. Saya tersentuh oleh
kebaikan dan cinta orang-orang Sabah, seperti keluarga saya sendiri. Saya
mencintai semua orang karena mereka mencintai saya. Saya mencintai semua orang.
Saya memaafkan semua orang," tambahnya.
Dilansir dari mStar, Selasa (2/1/2021), menurut Ebit yang
tidak berkecil hati dengan keadaan tersebut, menambahkan bahwa perjuangannya
akan terus berlanjut.
“Saya akan melanjutkan ke Tawau dan menunggu penerbangan di
Tawau. Sempurna donasi tempat kecil di Tawau yang saya janjikan. Terima kasih
semuanya, sampai kita bertemu lagi jika memang ditakdirkan oleh Allah. Semua
urusan saya serahkan kepada Allah. Cukup bagi Allah orang beriman pasrah,”
ujarnya. (*)