Jakarta, SN – Dalam rapat paripurna Sidang Paripurna ke-13 Masa Sidang III Tahun Sidang 2020-2021, anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Al Muzzamil Yusuf juga menyinggung tentang aktivis media sosial (medsos) Permadi Arya atau Abu Janda.
Adapun yang disoriti oleh Muzzamil mengenai pengakuan Abu
Janda yang 2018 lalu sempat menyebut adalah seorang tim sukses Presiden Joko
Widodo (Jokowi) untuk Pilpres 2019 sebagai influncer.
"Abu Janda mengaku dibayar dengan nominal besar tanpa
menyebut jumlahnya. Pertanyaan kami untuk klarifikasi kepada publik, apakah
Permadi Arya dibayar dengan anggaran APBN?” kata Muzzamil di ruang rapat
paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/2/2021).
Dia melanjutkan, bila benar Abu Janda merupakan influencer
dari pemerintah, maka kenapa hingga saat ini tetap dipertahankan.
Apalagi, kata dia, Abu Janda sudah kelewatan batas dengan
bersikap rasis terhadap mantan Komisoner Komnas HAM Natalius Pigai dan kemudian
cuitan mengenai Islam Arogan.
"Karena komentarnya menjurus pada tuduhan rasis dan
penistaan agama. Dugaan rasis terhadap Natalius Pigai, dan terkait isu
agama," tutur dia.
Seperti diketahui, Abu Janda dilaporkan ke Bareskrim Polri
karena cuitannya di media sosial. Dia dituding mengucapkan kalimat mengandung
rasis yang ditujukan ke Natalius Pigai.
Abu Janda kembali membuat heboh dunia maya. Dalam akun media sosial twitternya Abu Janda
mencuitkan bahwa agama Islam adalah agama yang arogan di Indonesia. Dia
mengatakan Islam sebagai agama pendatang dari Arab. []