SANCAnews – Banjir melanda sejumlah titik di Kota Jakarta
jadi perbincangan hangat sepanjang akhir pekan kemarin. Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan jadi bulan-bulanan netizen. Sejumlah pihak menilai Anies tidak
bisa mengatasi banjir. Mereka membandingkan dengan pendahulu, yakni Joko Widodo
(Jokowi) dan Basuki Tjahja Purnama (Ahok).
Namun, pengamat politik, Rocky Gerung mengatakan justru
banjir di Jakarta yang paling parah, terjadi di era Jokowi menjadi Gubernur DKI
Jakarta.
Saat itu, banjir terendam hingga ke Istana Negara. Ketika itu
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Presiden hingga turun tangan.
“Yang paling terendam dulu itu sampai masuk Istana Negara
itu. Jadi banjir paling parah itu ketika Jokowi Gubernur DKI. Jadi kolam renang
di Bundaran HI dan jebol tanggul di Sultan Agung. Presiden (SBY) datang ke
situ,” ucap Rocky Gerung dikutip Chanel YouTubenya, Senin (22/2).
Lebih lanjut, dosen ilmu filsafat ini menilai, bully-an
kepada Anies Baswedan karena banjir di Jakarta, merupakan politik balas dendam
yang mencari celah saat musibah.
“Jadi buat apa kita masuk dalam politik kalau hanya mengukur
siapa yang paling buruk menangani Jakarta,” kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung kemudian mengingat kembali ucapan Jokowi sebelum
menjadi Presiden. Ketika itu Jokowi sesumbar bisa mengatasi banjir di Jakarta
apabila menjabat sebagai Presiden.
“Padahal orang masih ingat Presiden justru yang bertanggung
jawab kenapa hari ini Jakarta masih banjir. Karena dia Presiden. Dia yang
bilang bahwa kalau saya Presiden Jakarta ga banjir,” katanya.
“Jadi sekali lagi, kita harus masuk ke dalam politik yang
bermutu, itu mengevaluasi kebijakan Presiden. Karena Presiden tetap bertanggung
jawab terhadap Ibu Kota,” pungkasnya. []