SANCAnews – Fotografer senior Arbain Rambey makin diserang
warganet, setelah pernyataannya menyebut foto Gunung Gede Pangrango dari
kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat adalah "Tempelan", diklarifikasi
langsung oleh pemilik, Ari Wibisono.
Melihat banyaknya warganet yang menyerang dirinya, Arbain
Rambey lalu membuat klarifikasi berisi 13 poin yang ia sampaikan melalui akun
Twitter miliknya @arbainrambey, Kamis (18/2/2021).
Berikut 13 poin klarifikasi Arbain Rambey tentang pernyataan
foto "Tempelan":
1. Faktanya fotonya editan parah di bekgron.
2. Saya murni bahas analisa foto, tak pernah nyinggung
fotografernya siapa atau bagaimana.
3. Analisa foto di twitter adalah analisa ringan, lagian
nanyanya malem (saya ditanya, dan menjawab).
4. Saya tak pernah membully fotografernya, tapi membully saya
ya monggo.
5. Ini diskusi fotografi di komunitas pilkada ternyata....OK,
saya buzzer hahahaha.
6. Mengapa saya gak mau jawab di IG? Ya, karena awalnya
memang ditanya di twitter, biarlah di twitter dan biarlah semata diskusi
fotografi.
7. Percayalah, saya gak masalah sekali dengan
"kasus" ini. Kakau Anda udah lama ikut twitter saya, banyak yang
lebih seru....
8. Saya tak pernah menyebut diri sebagai ahli atau sebagai
senior fotografer. Saya hanya pensiunan yang memang menyiapkan diri jadi
pensiunan yg hepi.
9. Saya dah gak nafsu pamer2 karya. Itu masa lalu, 30 sampai
20 tahun lalu mungkin. Kalau mau lihat karya lama saya, banyak di IG.
10. Tampil di TV? Emoh...udah bosen kok. Saya punya acara TV
di Kompas TV bernama Klik Arbsin pada 201p sampai 2014 tiap Selasa
malem...bosen suting...
11. Pengen terkenal? Kagak..... Hari ini cuma Kumparan yg
saya jawab.
12. Kalau analisa foto yang butuh sangat serius, saya pernah
dipanggil polisi di Polda Metro Jaya pada 2003 kasus foto Bjah dan Sukma (kalau
Anda ingat). Yang mewawancarai saya Pak Golose.
13. Terakhir.....yang juga gak bisa saya penuhi adalah
"ajakan" posting2 karya foto saya....
Lah kok saya harus repot....
Dalam klarifikasinya itu, sejumlah orang sempat menuding
dirinya sebagai buzzer yang begitu sibuk mengkritik foto "Tempelan"
tersebut. Namun hal itu Arbain Rambey tanggapi dengan santai dan malah mengakui
dirinya memang seorang buzzer.
Namun, 13 poin klarifikasi yang Arbain Rambey buat, tak satu
pun berisi permintaan maafnya pada Ari Wibisono karena telah menilai foto
tersebut hasil "Tempelan".
Melihat hal itu, sejumlah warganet menyerang fotografer
kawakan tersebut. Salah satunya pegiat media sosial Geisz Chalifah, yang
menyebut Arbain Rambey seorang pecundang.
Melalui akun Twitter miliknya, Geisz Chalifah membagikan
sebuah cuplikan Insta Story Ari Wibisono berisi klarifikiasi foto Gunung Gede
Pangrango.
Menurut Geisz Chalifah bagi sebagian orang meminta maaf
adalah hal yang sulit, terutama bagi buzzer yang rajin membuat hoaks.
"Minta maaf bagi sebagian orang memang hal yang sulit
terutama bagi buzzer yang rajin bikin Hoax. Tentang pasien rumah sakit di
Pulomas satu diantaranya belum lagi yang lain. Kini dia ikut-ikutan
mengomentari foto gunung dari Kemayoran. Ternyata foto itu asli. Dan dia ttp
saja berlaku Pecundang," ujar @GeiszChalifah, Kamis (18/2/2021).
"Bermula dari orang ini, tapi gue ga tahu dia siapa,
yang gue tahu cuma di BuzzerRp satu lagi yang tiba-tiba ikut-ikutan sok tahu
soal foto padahal kerjanya cuma buzzer dan memang tengil tukang ngehoax
pula," lanjut Geisz Chalifah.
Selain itu Geisz Chalifah turut menyinggung bahwa kaum
BuzzerRp otaknya begitu sedikit, sehingga saat ada hal yang bagus maka mereka
akan melakukan protes.
"Lah gunungnya kelihatan lagi.. Jakarta itu buat kaum
BuzzerRp Otak Dikit, ga boleh ada yang kelihatan bagus, bahkan berkah dari
Tuhan pun (udara bersih) mereka protes," terangnya. []
Lah gunungnya kelihatan lagi..
— Geisz Chalifah (@GeiszChalifah) February 18, 2021
Jakarta itu buat kaum BuzzerRp Otak Dikit, ga boleh ada yg kelihatan bagus, bahkan berkah dari Tuhan pun (udara bersih) mereka protes. https://t.co/oaHtoYWklK