Di kota Surabaya juga terdapat sejumlah masyarakat yang juga tinggal di bawah Tol Waru-Tanjung Perak./Ist



Jakarta, SN – Menteri Sosial (Menos) Tri Rismaharini mengunjungi para tuna wisma di bawah jembatan Menteng, Jakarta Pusat. Menariknya, di kota Surabaya juga terdapat sejumlah masyarakat yang juga tinggal di bawah Tol Waru-Tanjung Perak. Lokasi ini dekat dengan Kampung 1001 Malam.

 

Data yang diperoleh jatimnow.com di lokasi menunjukkan jumlah KK yang tinggal di bawah Tol Waru-Tanjung Perak menuju Kampung 1001 Malam sebanyak 175 KK. Kawasan ini termasuk dalam kawasan Lasem Baru, Desa Dupak, Kecamatan Krembangan.

 

Sejumlah keluarga yang tinggal di kolong tol terbagi menjadi dua yang dipisahkan oleh sungai, sehingga harus menggunakan perahu tambang untuk menuju ke sana. Warga sudah tinggal di bawah jalan tol dan Kampung 1001 Malam sejak 1999.

 

"Di sini ya akses jalannya begini mas. Apalagi kalau malam. Gelap," kata Sigit Santoso alias Mamik, Pengurus Kampung 1001 Malam mengawali ceritanya, Senin (4/1/2021).

 

Pria berusia 37 tahun itu menegaskan bahwa perkampungan di bawah jalan tol dan Kampung 1001 Malam berbeda. Namun sama-sama berdiri sejak 1999. Dulu, wilayah tersebut hanya dataran dipenuhi ilalang seperti sawah atau orang jawa menyebut tegalan. Tak banyak yang tinggal dan hanya para pemulung. Suasananya juga seram.

 

"Dulu itu nama kampungnya Tegal. Terus ada salah satu orang yang membantu warga di sini, kemudian dikasih nama Kampung 1001 Malam. Akhirnya terkenal sampai sekarang dengan nama itu," jelasnya.

 

Mamik juga mengatakan bahwa pemukiman ini menjadi satu lahan dengan perkampungan sekitaran Dupak Bandarejo. Namun kondisi tersebut 'pecah' karena dilintasi akses jalan tol.

 

"Harapan warga di sini ya dapat perhatian dari pemkot. Tapi apa mas, dari dulu sejak puluhan tahun lalu sampai sekarang ndak ada sama sekali. Apalagi bantuan, ndak ada sama sekali," tutur Mamik.

 

"Pembenahan kampung di sini ya dari warga sendiri. Akses jalan masuk, tempat pembuangan sampah. Semuanya mas," tambahnya.

 

Lantas, apakah Tri Rismaharini (Risma) pernah ke pemukiman warga di bawah kolong tol yang berdampingan dengan Kampung 1001 Malam selama menjadi wali kota Surabaya, Mamik mengaku belum pernah sama sekali.

 

Namun dia menyebut yang kerap berkunjung adalah Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana (WS) yang kini menjabat Plt Wali Kota Surabaya, menggantikan Risma yang saat ini menjadi Mensos.

 

"Yang sering itu Pak Wisnu. Hampir tiap tahun. Kegiatannya itu sahur bareng. Tapi sekitar tiga tahun ini ndak ke sini," paparnya.

 

Sementara Khusnul, warga yang menghuni kolong Jalan Tol Waru-Tanjung Perak mengakui hal sama. Katanya, selama hidup puluhan tahun di sana, belum pernah tersentuh pemerintah kota.

 

"Gak onok mas. Kok ngarepno bantuan. Lak gak nggolek rosokan yo gak mangan (Nggak ada mas. Kok mengharapkan bantuan. Kalau nggak cari rongsokan ya nggak makan)," cetusnya sambil beranjak pergi.(republika)


Label:

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.