Jakarta, SN – Baru-baru ini, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md melakukan klarifikasi terkait pembubaran Front Pembela Islam (FPI). Hal tersebut ia sampaikan dalam video podcast YouTube Deddy Corbuzier yang diunggah pada 12 Januari 2021.
Perbincangan
dimulai ketika Deddy Corbuzier menanyakan soal matinya organisai massa FPI,
“FPI RIP, Rest in Peace?” tanya Deddy.
Menjawab pertanyaan tersebut, Mahfud menyebutkan bahwa sejatinya FPI mati dengan sendirinya, sebab tidak memperpanjang surat keterangan terdaftar (SKT) sebagai Ormas yang berakhir sejak 20 Juni 2021, dilansir Gelora.co.
Menurut
Mahfud, Hal tersebut dikarenakan pihak FPI tidak mau menyesuaikan AD/ART mereka
dengan Undang-undang baru dan Perpu tahun 2017.
“Iya betul,
sebenarnya dia RIP-nya, RIP sendiri sih secara hukum, menurut Undang-undang,
Ormas yang mau mempunyai surat keterangan terdaftar (SKT) atau berbadan hukum,
harus mendaftar kepada pemerintah,” terang Mahfud MD.
“Setiap
pendaftaran itu diberi waktu 5 tahun, nah SKT dia ini berakhir pada 20 Juni
2019, dia mau memperpanjang tetapi ada tuntutan kalau mau memperpanjang harus
menyesuaikan Undang-undang baru dan Perpu tahun 2017,” lanjutnya.
Kemudian,
Mahfud menyebut pihak FPI tetap ngotot berpedoman dengan AD/ART lama, sehingga
pemerintah tidak memberikan izin.
“Nah, disitu
dia gak mau memperbaharui, pokoknya mau tetep AD/ART lama, kita gak kasihkan
itu,” tutur Mahfud.
Perbincangan
pun berlanjut, saat itu Deddy Corbuzier memberikan pertanyaan apakah Mahfud MD
percaya dengan adanya karma.
“Ada teman
saya ngomong, pak Mahfud percaya karma gak pak?,” tanya Deddy Corbuzier.
Dengan
tegas, Mahfud menyatakan bahwa dia percaya dengan karma bahkan dosa dan balasan
dari tuhan.
“Oo percaya,
sangat saya percaya kepada karma, dosa, balasan dari Tuhan,” jawab Mahfud.
Lebih
lanjut, Mahfud menyebutkan bahwa jika tindakannya membubarkan FPI adalah salah,
ia siap mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan Tuhan.
“iya, dan
saya percaya begini kan mas Deddy, orang kan yang tidak suka mengatakan Pak
Mahfud tuh suatu saat akan kena karma, ndak papa, kalau saya salah karena itu
saya kena karma,” ungkapnya.
“Justru saya
merasa terlambat melakukan tindakan itu, harusnya mumpung saya masih sempat
melakukan saya lakukan sekarang, kalau ini salah saya berani bertanggung jawab
kepada tuhan, kan gitu,” pungkasnya.[]