Jakarta, SN – Menteri Pertahanan RI Letjen TNI (Purn) Prabowo
Subianto ditekankan untuk tidak diam melihat wilayah teritorial laut NKRI yang
sering diterobos oleh kapal asing.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Oversight of
Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto setelah melihat sikap Prabowo
selama ini yang berbeda ketika menjadi bagian koalisi.
"Pak Menhan jangan diam saja, teritorial laut NKRI sudah
sering diterobos dan akan dijadikan ajang perang hibrida," ujar Satyo
kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (27/1).
Perang hibrida merupakan sebuah strategi militer yang
memadukan antara perang konvensional, perang yang tidak teratur dan ancaman
cyber warfare berupa serangan nuklir, senjata biologi dan kimia, alat peledak
improvisasi dan perang informasi.
Jelas Satyo, perairan Indonesia yang berada di jalur Asia
Pasifik sangat mungkin dapat dijadikan proxi oleh negara lain yang sedang
berkonflik.
"Tentu kita tidak mau wilayah kita dijadikan 'battle
ground' pihak asing. Oleh sebab itu kewaspadaan harus ditingkatkan dengan
melalukan patroli pengawasan oleh Bakamla dan TNI AL sekaligus menempatkan
radar-radar canggih alat pertahanan wilayah laut dan udara," tutur dia.
Satyo pun menyarankan agar Menhan Prabowo membangun koalisi
negara-negara ASEAN untuk menggelar latihan perang laut.
"Menhan mestinya memiliki inisiasi membangun koalisi
negara-negara ASEAN menggelar latihan perang laut secara kolosal untuk
memberikan efek deterence," pungkasnya. []