Jakarta, SN – Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Amerika
Serikat, Akhmad Sahal, mengecam keras Permadi Arya alias Abu Janda karena
menyebut Islam sebagai agama yang arogan. Kritikan tersebut disampaikan melalui
akun Twitter @sahaL_AS.
Sahal menilai pemahaman Permadi itu salah kaprah. Ia menegaskan
bahwa Islam tidak sombong terhadap budaya lokal seperti yang disampaikan
Permadi.
"Twit @permadiaktivis1 yang bilang Islam sebagai arogan ini
ngaco banget. Memang ada aliran Islam tertentu yang haramkan tradisi lokal,
tapi muslim yang menentang aliran tersebut banyak sekali. Paham keislaman NU
justru sangat ramah dengan tradisi lokal. Menyebut Islam argoan itu
koplak!" kata Sahal lewat @sahaL_AS, Rabu (27/1).
Kepada CNNIndonesia.com, Sahal berkata harus turun tangan sebagai warga NU. Menurutnya, cuitan Permadi mengeneralisasi Islam sebagai agama yang prokekerasan.
Sahal bahkan kecewa Permadi bisa mengunggah cuitan semacam
itu. Pasalnya, Permadi pernah tergabung dalam organisasi sayap NU.
Menurut Sahal, Permadi harusnya paham soal ajaran Ahlussunnah
wal Jamaah. Sahal menyebut paham yang dianut NU itu ramah dengan kearifan
lokal.
"Dia selalu menampilkan diri sebagai orang yang pernah
ikut dalam Banser dan Ansor. Harusnya dia lebih bijak dalam melihat Islam dan
harus belajar lebih banyak lah tentang Islam," kata Sahal.
Sahal mengatakan tak masalah jika Permadi berniat mengkritik
pemahaman Islam Tengku Zulkarnain. Namun, menurutnya, pernyataan Permadi
tersebut memukul rata ajaran Islam.
"Saya kan juga sering mengkritik Tengkuzul kalau ada
paham keislaman tertentu, di sini (maksudnya) punya kecenderungan menghabisi
tradisi lokal. Islam bukan seperti itu semua," ujarnya.
Sebelumnya, Permadi Arya menjadi sorotan warganet usai
menyebut agama Islam sebagai agama arogan karena mengharamkan tradisi lokal.
Usai ramai dikritik oleh tokoh NU, Permadi mengklarifikasi
cuitan itu. Ia menyebut cuitan itu merespons cuitan dari mantan Wasekjen MUI
Tengku Zulkarnain.
"Jangan diambil tanpa konteks donk yai @sahaL_AS , itu ngejawab cuitan tengkuzul yang provokatif rasis, bukan twit mandiri di temlen," tulis Permadi membalas cuitan Sahal. []