Jakarta, SN – Menteri Sosial Tri Rismaharini (Risma)
belakangan menjadi sorotan atas aksi blusukannya tak lama setelah menjabat. Tindakan
ini menuai pro dan kontra, ada yang mendukung dan ada yang mengkritik.
Dalam rapat pertama dengan Komisi VIII DPR, Risma menegaskan
tidak pernah berniat blusukan. Setiap pemulung atau gelandangan yang ditemuinya
di jalan akan didekati dan ditanya apakah dia sudah makan atau belum, karena
itulah tugasnya sebagai manusia.
"Demi Allah saya berani disumpah dengan Quran, saya
enggak pernah niat blusukan. Tapi saya temukan di jalanan. Kalau saya nanya
sudah makan atau belum, itu kan kewajiban saya sebagai manusia," kata
Risma di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (13/1).
Risma ingin pemulung juga mendapatkan bansos seperti
masyarakat lainnya meski mereka tidak memiliki rumah. Untuk itu, Risma memulai
mendata pemulung yang dia temui dan menyerahkannya ke Dukcapil.
"Saya ingin pemulung-pemulung dapat bantuan karena
selama ini mereka enggak dapat bantuan apa pun. Enggak punya rumah, enggak
punya alamat, enggak dapat bantuan. Jadi tadi saya data mereka di
Dukcapil," jelasnya.
"Jadi demi Allah saya enggak ada niatan apa pun karena
mungkin saya entar mati, saya enggak tahu, tapi niat saya niat membantu,"
pungkasnya.
Sebelumnya, saat sertijab di Kantor Kemensos pada 23 Desember
2020, Risma meminta agar voorijder yang mengawalnya nanti untuk mengawalnya di
belakang. Menurutnya, hal ini akan memudahkannya ketika sedang berkeliling.
"Saya ngomong nanti voorijder-nya di belakang. Kenapa?
Soalnya saya kalau lihat sesuatu saya berhenti. Pernah di sini saya sampai
muter 3 kali. Orang itu kenapa, ya, tidur deket sampah. Muter sampai 3 kali aku
enggak kuat, enggak bisa, aku turun. Kenapa? Ternyata dia kelaparan," kata
Risma.
Kebiasaan berputar-putar sebelum masuk kantor sudah dijalani
Risma semenjak bertugas di Surabaya. Kebiasaan ini tidak ingin dia ubah,
sehingga ia meminta agar voorijder mengawalnya dari belakang.
"Makanya nanti kalau voorijder-nya di depan saya
berhenti ketinggalan voorijder-nya. Ini karena memang saya tidak mau berubah.
Saya pengin tetap jadi Risma," tuturnya. (*)