Ketua Bidang Politik dan Pemerintahan PP GP Ansor, Luqman
Hakim /Ist |
Jakarta, SN – Ketua Bidang Politik dan Pemerintahan PP GP
Ansor, Luqman Hakim meradang melihat polisi tak memproses lebih jauh dugaan
pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan Raffi Ahmad dkk.
Luqman bahkan membandingkan kasus kerumunan yang dilakukan
Raffi Ahmad, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) hingga Gading Martin di Rumah Sean
Gelael dengan kasus Habib Rizieq Shihab di Petamburan.
“Kumpul belasan orang tanpa masker dan jarak, tidak langgar aturan
Prokes? Apakah ini berlaku untuk seluruh rakyat Indonesia? Kenapa beda
perlakuan dengan acara maulid Rizieq Shihab di Petamburan (14/11)?” kata Luqman
di akun Twitternya, Selasa (19/1/2021).
Legislator fraksi PKB DPR RI itu meminta polisi berlaku adil
terhadap semua warga negara.
“Apakah Raffi, Ahok @basuki_btp dkk manusia istimewa?,”
tanyanya disertai dua simbol wajah cemberut marah.
Sebelumnya, penyidik Polda Metro Jaya memastikan, tidak ada
unsur pidana yang ditemukan dalam penyelenggaraan pesta yang dihadiri Raffi
Ahmad, Komisaris Utama PT Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dan kawan-kawan.
Hal itu didapat berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan
penyidik. Demikian disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus
di Mapolres Metro Depok, Senin (18/1/2021).
“Unsur persangkaan di Pasal 93 itu tidak ada karena cuma 18
orang di situ,” ungkapnya.
Selain itu, semua undangan yang datang ke pesta itu juga
masuk dengan protokol kesehatan.
“Sudah kita periksa semuanya, ada swab antigen,” sambungnya.
Selain itu, pesta yang digelar di rumah Ricardo Gelael itu
juga dihadiri oleh orang terbatas.
Mantan Kabid Humas Polda Jawa Barat itu menyatakan bahwa
pembuat pesta juga telah menerapkan aturan ketat saat menggelar pesta dimaksud.
“Nggak ada beda dengan bikin kegiatan di luar, kebetulan itu
lagi ulang tahun,” jelasnya. []