Ketua Umum DPP Pro Jokowi-Amin (Projamin) Ambroncius
Nababan/Net |
Jakarta, SN – Setelah mendekam di ruang tahanan Mabes Polri,
Ketua Umum DPP Pro Jokowi-Amin (Projamin) Ambroncius Nababan menyadari bahwa
selama ini ada yang salah dalam penanganan kritik yang disampaikan kalangan
oposan.
Dalam sepucuk surat yang ditulis Ambroncius dan diterima
redaksi dari utusan khususnya, Kamis siang (28/1), Ambroncius mengatakan,
seharusnya negara hadir dengan merangkul dan mendengar aspirasi semua anak
bangsa.
“Walaupun aspirasi tersebut berbeda dan tidak sejalan dengan
aspirasi pemerintah, tulisnya dalam surat empat lembar itu.
Aspirasi politik yang berbeda, sambungnya, belum tentu tidak baik dan tidak dapat
menyatu dengan aspirasi politik negara.
“Dalam hal ini perlu dicarikan solusi dan jalan keluar dengan
melakukan mediasi secara kekeluargaan dengan menempuh jalan musyawarah,
sehingga para pihak yang dianggap selama ini berseberangan dengan pemerintah
dapat duduk bersama untuk mencari solusi dengan jalan perdamaian,” urai
Ambroncius lagi.
Ambroncius mendekam di ruang tahanan Mabes Polri setelah
ditetapkan sebagai tersangka kasus pernyataan rasialisme terhadap mantan
Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai.
Di dalam rutan Mabes Polri ia bertemu dengan sejumlah tahanan
politik, seperti Syahganda Nainggolan dan Jumhur Hidayat.
“Seluruh tahanan politik yang sedang menjalani proses hukum
di Indonesia dapat dibebaskan dengan sebuah landasan bahwa walau berbeda
politik tetapi kita tetap bersatu dalam bingkai NKRI dan Pancasila, dan sama-sama memberikan buah pikiran untuk
memajukan Indonesia di semua lini (sosial, budaya, politik, ekonomi),” masih
tulisnya.