Jakarta, SN
– Aparat kepolisian diminta bersikap adil dalam mengatasi isu bernada SARA yang
terjadi di negeri ini. Seperti kasus rasial terbaru yang menimpa mantan
komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai.
Perlakuan
rasial itu tersirat dari apa yang dilakukan Ketua Relawan Pro Jokowi Amin
(Projamin), Ambroncius Nababan.
Koordinator
Forum Rakyat, Lieus Sungkharisma menilai aksi Ambroncius yang seolah menyamakan
Natalius Pigai dengan seekor gorila sudah sangat keterlaluan dan tidak bisa
didiamkan begitu saja. Dia mendesak aparat kepolisian bisa adil dalam melihat
kasus tersebut.
“Sudah berkali-kali Natalius Pigai mendapat perlakuan rasis. Kali ini Ambroncius Nababan yang bahkan menyamakan Natalius dengan Gorilla. Ini sangat keterlaluan dan jelas tindakan rasis yang tidak sedikitpun mencerminkan manusia Indonesia yang ber-Pancasila,” ujarnya kepada redaksi RMOL, Minggu (24/1).
“Karena itu,
kami meminta polisi segera menangkap orang itu,” sambung Lieus.
Lieus
menjelaskan bahwa dalam postingan di akun Facebook pribadi pada Selasa (12/1),
Ambroncius Nababan kedapatan memasang foto Natalius berdampingan dengan seekor
Gorilla dengan tambahan kalimat yang berbunyi;
“Mohon maaf yg sebesar-besarnya. Vaksin sinovac itu dibuat utk MANUSIA
bukan utk GORILLA apalagi KADAL GURUN. Karena menurut UU Gorilla dan kadal
gurun tidak perlu di Vaksin. Faham?”.
Namun
unggahan itu, duga Lieus, sudah dihapus karena tak ada lagi di FB milik
Ambroncius. Hanya saja, unggahan tersebut telah viral dan beredar luas di media
sosial.
Menurut
Lieus, penghinaan dan tindakan rasis Ambroncius Nababan yang diduga menjabat
sebagai Ketua Umum Projamin itu tidak bisa dibenarkan.
“Ini rasisme
yang sangat parah. Seolah dia orang yang paling kecakepan di negeri ini dengan
mengata-ngatai dan menyamakan Natalius yang asal Papua itu seperti gorilla.
Biadab sekali pola pikir orang ini,” tegas Lieus.
Ditambahkan
Lieus, janganlah perbedaan pendapat atau dukungan dalam politik menjadikan
bangsa ini jadi kehilangan adab.
“Tak ada
satupun manusia di bumi ini yang sempurna. Sikap seperti si Ambroncius inilah
yang memecah belah bangsa ini dan membuat orang-orang Papua minta merdeka,”
kata Lieus.
Lieus
mengaku tidak habis pikir kenapa saat ini orang-orang penyebar kebencian dan
bersikap rasis seperti Ambroncius Nababan ini seakan mendapat angin dari
pemerintah.
“Mereka
seolah-olah bebas melakukan dan mengatakan apa saja. Jika hal seperti ini terus dibiarkan, maka akan sulit bagi bangsa ini
untuk tetap bersatu dalam bingkai kebhinnekaan,” katanya lagi.
Oleh karena
itu, tambah Lieus, sebelum semuanya terlambat, Polisi harus segera bertindak.
“Tangkap
orang ini karena dia telah menimbulkan keresahan dan melakukan perbuatan tidak
menyenangkan,” ujar Lieus.
“Jangan
karena dia relawan Jokowi dan merasa punya kedekatan dengan para pejabat di
negeri ini, dia bisa berbuat sesukanya dan polisi memdiamkannya. Padahal kalau
yang melakukan penghinaan itu orang yang lain, polisi sangat cepat bertindak,”
ujar Lieus kesal.(sanca)