Jakarta, SN – Pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut
mampu mengendalikan covid-19 menjadi pembicaraan publik, khususnya para dokter.
Di media sosial, sejumlah dokter berkomentar terkait klaim dari presiden Jokowi
tersebut.
Mengingat, saat ini kasus virus corona di Indonesia terus
naik. Para dokter tersebut menanyakan apa indikator presiden Jokowi
mengeluarkan statemen seperti itu.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter
Indonesia (PB IDI) Slamet Budiarto mengatakan, dirinya juga tidak tahu
parameter yang digunakan Presiden Joko Widodo sehingga menyatakan Indonesia
bisa mengendalikan pandemi dengan baik.
Padahal, saat ini Indonesia sudah menembus angka 1 juta kasus
positif Covid-19 yang diiringi oleh laporan kematian tinggi.
Bahkan, Indonesia masih mencatat angka kematian harian
tertinggi selama pandemi, yaitu 387 orang dalam sehari, pada Rabu (27/1/2021).
"Saya tidak tahu parameter yang digunakan Pak Jokowi,
saya tidak tahu. Tapi parameter yang ada itu dari Badan Kesehatan Dunia (WHO)
yaitu angka kematian dan angka infeksi," kata Slamet dikutip dari
Kompas.com, Kamis (28/1/2021)
Ia menjelaskan, pandemi dapat dikatakan terkendali apabila
angka kematian dan angka infeksi sama-sama menurun. Namun, apabila angka
kematian dan angka infeksi terus naik, maka dapat dikatakan pandemi belum
terkendali.
"Sedangkan kita kan angka kematian tertinggi di ASEAN
ya. Angka infeksinya juga tertinggi. Jadi saya tidak tahu parameternya apa yang
digunakan Pak Jokowi," ujarnya.
Kendati demikian, ia menilai belum terlambat untuk Indonesia
dapat mengendalikan pandemi.
Menurut dia, pandemi dapat dikendalikan dengan cara, dua sisi
yaitu pemerintah dan masyarakat sama-sama berperan.
Slamet berpandangan, pengendalian pandemi tidak bisa hanya
dilakukan oleh satu pihak yaitu pemerintah.
"Tidak mungkin hanya pemerintah saja. Tentu juga
keterlibatan masyarakat yaitu disiplin menggunakan masker contohnya. Soalnya di
jalan-jalan itu masih banyak sekali yang tak pakai masker," ucapnya.
Selain itu, ia mengingatkan masyarakat bahwa klaster-klaster
kini telah menyebar tidak hanya di keluarga saja.
Melainkan, klaster telah menyebar ke orang-orang yang tidak
satu keluarga atau beda rumah mulai dari pekerja rumah tangga, supir, kerabat,
dan lainnya.
"Jadi, masyarakat ya harus mulai disiplin. Tidak boleh
itu lupa pakai masker. Sudah ke mana-mana lho klasternya," ujar dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyebut sepanjang 2020 dan
memasuki 2021 Indonesia menghadapi berbagai cobaan yang sangat berat.
Salah satu ujian itu berupa pandemi Covid-19 yang
mengakibatkan krisis kesehatan dan krisis ekonomi.
Namun, Jokowi mengklaim, Indonesia bisa mengendalikan dua
krisis tersebut dengan baik.
"Kita bersyukur Indonesia termasuk negara yang bisa
mengendalikan dua krisis tersebut dengan baik," kata Jokowi dalam acara
Sidang Majelis Pekerja Lengkap (MPL) Persekutuan Gereja-gereja (PGI) di
Indonesia melalui tayangan YouTube Yakoma PGI, Senin (25/1/2021).
Adapun, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia tercatat
di atas 200 pasien dalam sebulan terakhir.
Selain mencatat jumlah tertinggi, 387 pasien dalam sehari
pada Rabu kemarin, Indonesia juga mencatat sejumlah angka kematian melebihi 300
orang dalam sehari. []