Jakarta, SN – Setelah melalui serangkaian proses mulai dari
fit and proper test, pelantikan dan diakhiri serah terima jabatan (Sertijab),
Listyo Sigit Prabowo kini resmi memegang tongkat komando Korps Bhayangkara.
Institusi yang jadi garda terdepan dalam penegak hukum di Indonesia.
Persoalan hukum yang saat ini masih dilihat atau dirasakan
oleh masyarakat berat sebelah, coba dihilangkan oleh Jenderal Listyo Sigit
Prabowo.
"Sebagai contoh ke depan, tidak boleh lagi ada hukum
hanya tajam ke bawah tapi tumpul ke atas," kata Listyo Sigit saat
menjalani fit and proper test di Komisi III DPR RI, Rabu (20/1).
Dalam fit and proper test itu, Sigit mengakui banyak masukan
serta saran maupun kritik bahkan harapan yang pada umumnya kepada Polri untuk
bisa mewujudkan rasa keadilan.
Masyarakat memiliki harapan yang tinggi, Listyo Sigit dapat
menjalankan semua komitmennya untuk menciptakan hukum yang adil yang sebenarnya
telah teruji semasa di Kabareskrim dengan memproses teman-teman sekelas dan
seniornya karena terlibat dalam kasus suap Djoko Tjandra. Saat itu, dia
menegakkan hukum secara ketat tanpa pandang bulu.
Sebagai ajang pembuktian, sudah selayaknya Listyo Sigit
merespon desakan publik agar Polri juga bersikap tegas kepada orang-orang yang
dilabeli sebagai pendukung pemerintah namun sikap dan tindakannya sangat
provokatif. Sebut saja Permadi Arya alias Abu Janda dan Deny Siregar.
Keduanya belum sama sekali tersentuh oleh hukum, meskipun
publik telah merasa bahwa keduanya sudah pantas mendapat hukuman. Oleh sebab
itu, dengan memproses keduanya bisa dijadikan pembuktian selanjutnya--seusai
Listyo Sigit berjanji dan berkomitmen sebelum resmi dilantik sebagai Kapolri
yang ke-25. [gelora]