Komjen Listyo Sigit melakukan safari politik jelang uji kepatutan dan kelayakan calon Kapolri di DPR/Ist



Jakarta, SN – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memulai rangkaian uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo. Tahap awal DPR melacak rekam jejak.

 

Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengatakan pihaknya melakukan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). RDPU bertujuan untuk mengetahui rekam jejak calon Kapolri, Komjen Pol Listyo Sigit.

 

Selain itu, Komisi III DPR juga menelisik kinerja dan prestasi calon Kapolri sebagai seorang perwira di Kepolisian.

 

“Rekam jejak dan kinerja Listyo Sigit selama ini sebagai seorang perwira Polri,” katanya, Senin (18/1).

 

Dikatakannya, Komisi III DPR juga meminta penjelasan Kompolnas yang telah merekomendasikan nama-nama calon Kapolri kepada Presiden Jokowi.

 

“Poinnya adalah bagaimana mekanisme dari 13 orang menjadi lima nama dan dipilih calon tunggal Kapolri oleh Presiden Jokowi,” ujarnya.

 

Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto membenarkan jika pihaknya memberikan masukan kepada Komisi III DPR terkait rekam jejak Listyo Sigit.

 

“Kami memberikan masukan, terkait rekam jejak, jadi karir-nya dari nol sampai terakhir menjadi Kepala Bareskrim, ada atau tidak catatan-catatan yang negatif,” katanya.

 

Dikatakannya, masukan-masukan Kompolnas akan digunakan Komisi III DPR dalam proses uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri.

 

Benny Mamoto juga menjelaskan bagaimana mekanisme munculnya lima nama calon Kapolri yang disampaikan kepada Presiden Jokowi.

 

Menurutnya, Kompolnas telah melakukan tiga kali Focus Group Discussion (FGD) untuk meminta masukan masyarakat sebelum mengusulkan nama-nama calon Kapolri.

 

“Pertama ‘FGD’ dengan anggota Polri aktif dari angkatan 1989-1995 karena mereka yang akan dipimpin nanti; kedua dengan perwakilan masyarakat, tokoh masyarakat, LSM, akademisi dan tokoh agama. Lalu ‘FGD’ ketiga dengan para purnawirawan, mantan Kapolri dan Wakapolri yang tergabung dalam Persatuan Purnawirawan Polri,” ungkapnya.

 

Hasil FGD, lalu disusun kriteria Kapolri yang diharapkan masyarakat. Kompolnas kemudian mendata anggota Polri aktif berpangkat Komjen atau Bintang Tiga. Dari hasil pendataan itu ada 14 nama anggota Polri aktif dan kemudian Kompolnas mulai melakukan seleksi.

 

“Kami mulai seleksi, yang masa dinasnya kurang dari dua tahun kami ‘drop’, dua tahun lebih kami masukan. Berarti sudah berkurang banyak,” ujarnya.

 

Kemudian, Kompolnas melihat rekam jejak karir sebagai Kapolda. Nama yang belum pernah mejadi Kapolda dicoret hingga mengerucut pada lima nama yaitu Komjen Pol Gatot Eddy Pramono, Komjen Pol Boy Rafly Amar, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo, Komjen Pol, Arief Sulistyanto, dan Komjen Pol Agus Andrianto.

 

Dia menjelaskan, setelah mendapatkan lima nama tersebut, Kompolnas melakukan analisis SWOT yaitu apa saja kekuatan, kelebihan, kelemahan, potensi, dan peluang masing-masing calon Kapolri.

 

“Lalu kami mendengarkan masukan dari berbagai pihak, misalnya, bagaimana kepribadian yang bersangkutan maka kami mendengarkan dari mantan anak buah dan teman-temannya,” tutur-nya.

 

Setelah itu menurut dia, Kompolnas mengajukan lima nama tersebut kepada Presiden Jokowi untuk dipilih sebagai calon Kapolri.

 

Sementara itu, calon Kapolri Komjen Listyo Sigit melakukan safari untuk mencari dukungan dan memohon restu. Sebelum bertandang ke DPR, Listyo Sigit mendatangi rumah Mendagri Tito Karnavian yang juga mantan Kapolri.

 

“Tadi pagi jam 08.00 WIB lewat sedikit, pak Sigit ke kediaman saya dengan ibu Sigit. Kemudian saya menyampaikan mohon dukungan juga kepada pak Sigit, karena ini salah satu tugas Kementerian Dalam Negeri. Pilkada yang sudah kita lalui, masih ada ekor-nya ya, sengketa di MK (Mahkamah Konstitusi). Kita jaga jangan sampai terjadi konflik,” kata Tito.

 

Tito mengatakan Kemendagri memerlukan kerja sama dan dukungan dari semua pemangku kepentingan (stakeholders) terkait, termasuk Polri untuk menjaga keamanan nasional usai penyelenggaraan Pilkada Serentak pada 9 Desember 2020 silam.

 

Terkait sosok, Tito menyebut sosok Listyo Sigit merupakan sosok yang cerdas dan tegas.

 

“Pak Sigit itu orangnya cerdas, sudah sangat paham dan matang. Bayangkan saja, pernah menjadi Kapolda, jabatan yang sangat penting di Polri, menjadi Kabareskrim. Beliau mempunyai pengalaman yang saya belum punya, yaitu pengalaman sebagai ajudan presiden. Otomatis beliau paham tentang ini, political landscape, tentang politik yang jauh lebih baik daripada saya, dan beliau juga memiliki pribadi yang baik,” katanya.

Tito yang pernah merasakan jabatan Kapolri, melihat Listyo adalah orang yang berkinerja baik selama diberi amanah di berbagai jabatan.

 

“Selama saya menjadi Kapolri, ada dua jabatan strategis yang beliau sudah laksanakan, pertama Kapolda Banten, kedua Kadivpropam. Pada saat Kapolda Banten, 2 tahun, situasi Banten saya lihat tenang, cool dan kinerjanya sangat baik selama di Polda Banten. Kemudian yang kedua, saat (menjabat sebagai) Kadivpropam, juga beliau sangat membantu saya dan sangat mendukung terutama mendisiplinkan anggota, mengawasi kinerja anggota, dan itu juga dilakukan dengan sangat baik,” tuturnya.

 

Dilansir Fin.co.id, Listyo juga dikenal sebagai sosok muda yang matang, kaya akan pengalaman, “Ditambah dengan pengalaman beliau sebagai Kabareskrim dalam waktu yang juga lumayan panjang, 1 tahun lebih, yang semua kita menyaksikan bagaimana kinerja beliau, sehingga saya merasa bahwa meskipun berusia muda tapi matang, cukup matang pengalaman di kewilayahan, teritorial, pengalaman di staf yang cukup lama dan juga pengalaman di bidang reserse. Kabareskrim jabatan yang sangat strategis di Polri. Saya kira dengan segala pengalaman itu ditambah dengan pribadi beliau, saya sangat paham. Pribadi yang santun, pribadi yang merangkul, termasuk kemampuan beliau merangkul semua pihak, senior, junior, kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, tapi juga saya tau Pak Sigit sangat tegas, sikap beliau sangat tegas sekali,” tandasnya.

 

Dia pun menilai Listyo Sigit sudah sangat siap mengemban amanah sebagai Kapolri, “Sehingga sekali lagi saya berpandangan, Pak Sigit sangatlah tanggap dan sudah sangat siap untuk menjadi Kapolri, saya doakan semoga prosesnya lancar, dan semoga bisa mengemban amanah dengan baik,” pungkasnya.

 

Tak hanya ke Tito, Listyo Sigit juga menyambangi Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kantor DPP Demokrat. Pada kesempatan tersebut AHY berharap Listyo bisa membawa Polri semakin profesional.

 

“Dalam kesempatan ini, saya dan Partai Demokrat menyampaikan harapan agar nanti jika terpilih, di bawah kepemimpinan beliau, Polri dapat semakin aktif dalam menegakkan hukum yang independen, netral, dan imparsial,” sebut AHY, , dilansir fin.co.id. 

 

AHY juga menyoroti isu radikalisme dan isu-isu negatif bisa diselesaikan secara professional, “Selain itu, saya berharap agar ke depan Polri juga semakin profesional dalam menyelesaikan isu-isu terkait intoleransi, radikalisme, serta semakin sukses dalam menciptakan stabilitas keamanan nasional,” ucap AHY.

 

AHY juga mendoakan Listyo Sigit sukses menjalankan tugas barunya sebagai Kapolri, “Terakhir, saya menyampaikan pada Komjen Sigit agar Kapolri yang baru dapat berdiri di atas semua kelompok, golongan dan kepentingan. Agar keadilan dapat dirasakan oleh seluruh rakyat, ‘justice for all’,” katanya.(*)


Label:

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.