Jakarta, SN – Diskusi publik mulai membahas nama-nama tokoh yang akan menjadi calon presiden pada pemilihan presiden 2024. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI) menjadi partai pemenang paling dinamis dalam Pemilu 2019. Pasalnya, partai yang memperoleh 18,95 persen suara itu memiliki banyak calon.
Setidaknya ada empat nama dari PDIP yang sering dibicarakan.
Pertama, nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang selalu menduduki
peringkat teratas dalam setiap survei calon presiden yang dirilis lembaga
survei.
Meski elektabilitas paling populer di partai banteng, jalan
Ganjar menuju pemilihan presiden diyakini agak terjal karena gubernur dua
periode itu tidak memiliki Soekarno.
Nama yang kedua adalah Ketua DPR RI Puan Maharani. Pengalaman
Puan di dunia politik sudah tidak perlu diragukan lagi. Di pemerintahan, Puan
sempat menjabat sebagai Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan pada periode
pertama Jokowi, sebelum akhirnya di periode kedua terpilih sebagai Ketua DPR.
Di partai, posisi Puan juga strategis, yaitu sebagai ketua
bidang politik dan keamanan. Sementara nilai plusnya adalah Puan memiliki
“darah Soekarno”.
Selain Ganjar dan Puan, ada juga nama Gibran Rakabuming Raka.
Anak sulung Presiden Joko Widodo itu mempunyai kans kuat maju di pilpres.
Gibran yang baru saja terpilih sebagai walikota Solo bisa menapaki karir
bapaknya yang melejit dengan cepat, juga dimulai dari menjabat sebagai walikota
Solo.
Sementara nama terakhir yang cukup mengagetkan adalah
Megawati Soekarnoputri. Ketua Umum PDIP itu mulai diperbincangkan sejumlah
pengamat seiring adanya fenomena para pemimpin senior dunia kembali tampil di
kancah politik. Seperti Joe Biden di Amerika Serikat, Mahathir Mohamad di
Malaysia, dan Angela Merkel yang masih kokoh di Jerman.
Atas alasan di atas, Kantor Berita Politik RMOL melakukan
survei di Twitter dengan tagar, #TwitPol24Jam untuk merekam siapa di antara
keempat kandidat di atas yang pantas mewakili PDIP di Pilpres 2024.
Hasilnya, nama Gibran Rakabuming Raka menempati urutan
pertama calon yang dianggap pantas mewakili PDIP dengan jumlah persentase
pemilih sebanyak 31,3 persen.
Sedangkan urutan kedua diduduki Megawati Soekarnoputri dengan
30,8 persen, disusul Ganjar Pranowo dengan 30,4 persen dan terakhir nama Puan
Maharani 7,5 persen.
Survei ini dibuka sejak hari Selasa (5/1) pukul 19.36 dan
ditutup setelah 24 jam. Total ada sebanyak 721 warganet yang turut memberi
pilihan dalam poling ini. Survei ini turut dikomentari sebanyak 27 komentar
dengan 13 likes dan 6 retweets. Salah satu yang berkomentar adalah akun
@Hendi74370131.
Dia mengaku akan memilih Megawati jika nama tersebut masuk
dalam kolom pilihan survei. Hanya saja pilihan serupa belum tentu akan
dilakukan di dunia nyata.
“Kalau secara realita di 2024, yo tak pikir maneh ta, sing
penting polling mlaku dhisik. (Kalau secara realita di 2024, ya saya pikir
lagi, yang penting polling berjalan dulu),” ujarnya.
Sementara warganet lain berkomentar dengan nada menyinggung
dua kader PDIP yang sedang terjerat kasus korupsi di KPK.
“Saya lebih suka Harun Masiku dan Juliari Batubara,” tutur
akun @abdjadbiru.
Survei ini sendiri bukan survei ilmiah sebagaimana dilakukan
oleh lembaga survei kredibel. Survei sebatas merekam dinamika warganet tentang
kecenderungan terhadap kandidat calon presiden dari PDIP.
Sementara warganet yang menjadi pemilih dalam survei ini tidak
bisa diverifikasi faktual, apakah akun yang dijalankan orang sungguhan atau
bot. []