Jakarta, SN – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menanggapi
kabar 25 relawan uji klinis vaksin Covid-19 yang dinyatakan positif virus
corona. Menurutnya, kasus ini harus dibedah dan tak bisa digenaralisasi sebagai
kegagalan.
Dari uji klinis vaksin Covid-19 fase III buatan Sinovac yang
dilaksanakan Tim Riset Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad)
Bandung, terdapat 25 relawan yang dinyatakan positif virus corona setelah
mendapatkan penyuntikan kedua.
Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, merupakan salah satu
subjek penelitian uji klinis yang dilaksanakan di Bandung itu. Sebagai relawan,
Emil mengatakan sudah menjadi metode penelitian bahwa separuh subjek diberi
vaksin dan sisanya disuntik plasebo. Hal itu bertujuan untuk melihat efikasi
atau khasiat vaksin.
Mantan Wali Kota Bandung itu pun meminta masyarakat tak perlu
menggiring opini bahwa uji klinis tersebut gagal.
"Jadi menurut saya cerita itu harus dibedah dan tidak
digeneralisasi seolah-olah gagal," kata Emil di Makodam III/Siliwangi,
Kota Bandung, Senin (18/1).
Emil menjelaskan kalaupun ada relawan yang diberi vaksin
kemudian terpapar Covid-19, maka harus dilihat kembali riwayat terinfeksinya.
Dia mengatakan berdasarkan keterangan tim dokter, antibodi muncul tiga bulan
setelah suntikan kedua.
"Jadi kami disuntik pertama akhir Agustus, kemudian
disuntik lagi 14 hari sekitar September, dari September ke Desember itu proses
terbentuk antibodi," ujarnya.
"Jadi mungkin saja sebelum H30 dia terkena," kata
Emil menambahkan.
Emil mengatakan antibodi yang dihasilkan vaksin Covid-19
sudah terbentuk di bulan ketiga. Sehingga, menurutnya, terkait vaksin gagal
atau tidak lebih tepat dipertanyakan ketika memasuki masa tiga bulan tersebut.
"Seperti saya ini yang antibodinya sudah dinyatakan 99
persen dan kena Covid, itu baru pertanyaan yang valid. Tapi kalau terjadinya
sebelum 30 hari setelah suntikan kedua itu bisa saja terjadi karena antibodinya
sedang berproses," tuturnya.
Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Unpad Kusnandi
Rusmil mengatakan setelah penyuntikan kedua vaksin asal China itu didapati 25
relawan terpapar Covid-19.
Rinciannya, 18 orang penerima plasebo atau obat kosong dan 7
orang penerima vaksin. Adapun total jumlah relawan ada 1.603, atau berkurang 17
orang karena mereka tidak datang untuk suntikan kedua setelah ditunggu sepekan
sesuai jadwal.
Menurut Kusnandi, terpaparnya sejumlah relawan di Bandung
pasca-penyuntikan adalah hal wajar. Sebabnya, para relawan tidak dilarang untuk
beraktivitas. Sehingga bisa jadi mereka bertemu dengan orang yang sudah
terpapar virus corona. []