Panglima TNI
Jenderal Gatot Nurmantyo. [Dok TNI] |
Jakarta, SNC – Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Gatot Nurmantyo meminta pemerintah bersikap adil dalam memeriksa pelanggaran protokol kesehatan saat pandemi COVID-19 dengan berupa kerumunan di beberapa tempat.
Kata Gatot, kepolisian tak boleh melakukan pemeriksaan kerumunanan hanya kepada kasus penyelenggaraan acara Maulid Nabi yang digelar pimpinan FPI Muhammad Rizieq Shihab.
"Tentang pemeriksaan Habib Rizieq, kalau memang negara ini adil dan benar-benar beradab, maka periksa semua pengumpulan orang," kata Gatot dalam acara Reuni 212 yang disiarkan Youtube Front TV, Rabu, 2 Desember 2020.
Ketidakadilan ini, menurut Gatot, juga sedang terjadi di Papua. Saat ini, Papua Barat tengah menghadapi konflik karena para pemimpin Papua Barat dilaporkan telah mendeklarasikan membuat pemerintahan.
Deklarasi ini muncul ketika Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan Papua Barat mengalami gangguan oleh meningkatnya kekerasan, termasuk pembunuhan seorang anak yang diduga dilakukan oleh pasukan keamanan.
Menurut Gatot, jika pemerintah tidak berlaku adil, maka Papua tidak akan mengalami konflik. "Mereka menyatakan merdeka itu karena sudah frustrasi. Kalau keadilan ada, mereka dilindungi dan diperlakkan sama, maka (konflik) ini tidak mungkin terjadi," jelas Gatot.
Oleh sebab itu, Gatot mengaku mendukung gerakan revolusi akhlak yang digaungkan oleh Rizieq Shihab. Menurutnya, revolusi akhlak versi Rizieq sejalan dengan ideologi KAMI.
"Saya sangat menghormati revolusi akhlak. Ini sebuah gagasan yang sejalan dengan KAMI yang melaksaakan gerakan moral. Saya pikir, ini sinergi dengan komponen bangsa untuk tujuan yang sama," ucapnya.[voi]