Jakarta, SNC – Pemanggilan wartawan senior, Edy Mulyadi oleh aparat penegak hukum terus dikritisi. Salah satunya oleh Koordinator Gerakan Indonesia Bersih, Adhie Massardi, dan ia tidak ingin aksi wartawan dalam mengungkap sebuah fakta justru harus berujung pada pemanggilan oleh aparat.
Dalam hal ini, Edy Mulyadi dipanggil polisi setelah melakukan reportase mengenai peristiwa di KM 50 tol Jakarta-Cikampek. Reportas bertujuan untuk mencari tahu apa yang sesungguhnya terjadi pada enam laskar FPI yang meninggal pada Senin pekan lalu (7/12).
“Jangan TO (target operasi) wartawan,” ujarnya dalam akun Twitter pribadi, Selasa (15/12).
Menurutnya, pemanggilan ini justru akan membuat kehidupan berbangsa menjadi tidak lagi menyenangkan. Pasalnya wartawan memang bertugas mengungkap fakta atas sesuatu yang jadi polemik di publik.
“Jika mau diterus-teruskan, ini republik jadi makin nggak asyik!” tegasnya.
Untuk itu, dia meminta semua wartawan solid dan berpegangan tangan dalam mengawal kasus Edy Mulyadi. Edy Mulyadi telah dipanggil penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum (Dit Tipidum) Bareskrim Polri kemarin, Senin (14/12). Namun dia tidak memenuhi panggilan karena alasan ada kegiatan lain.
"Enggak hadir dulu, ada kegiatan lain. Saya sudah sampaikan ke penyidik," kata Edy saat dikonfirmasi Kantor Berita Politik RMOL. []